Priyo Budi: Golkar Tak Butuh Pemimpin Lamban dan Kedaluarsa

Usia yang terbilang muda membuat Priyo Budi Santoso merasa punya keunggulan dibandingkan calon Ketua Umum Partai Golkar lainnya.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 14 Sep 2014, 21:43 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2014, 21:43 WIB
Priyo Budi Santoso
Priyo Budi Santoso (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, dirinya memiliki keuntungan yang lebih dibandingkan kandidat lainnya. Salah satunya usia yang terbilang muda. Dengan demikian, ia memiliki energi besar untuk mengonsolidasikan semua lini Partai Golkar.

"Dengan usia saya yang menginjak 48 tahun, maka itu adalah puncak usia dan semangat untuk bekerja hebat mengkonsolidasi semua lini partai. Saya punya energi untuk datang ke seluruh jenjang mesin partai di provinsi, kabupaten dan kota se-Tanah Air," kata Priyo dalam keterangan resminya, saat pendeklarasian pencalonan maju sebagai Ketua Umum Golkar di Surabaya, Minggu (14/9/2014).

Priyo melihat pemimpin partai berlambang beringin di masa mendatang haruslah memenuhi beberapa syarat, antara lain harus energik dan populis. "Juga bukan pemimpin yang lamban, elitis, dan kedaluarsa," imbuh dia.

Wakil Ketua DPR itu juga menilai para kader Golkar sudah mulai memahami adanya pergeseran konfigurasi kepemimpinan politik yang semakin mapan dan menguat. Artinya, di masa mendatang bisa muncul figur pemimpin muda di Golkar. "Ini kehendak alam yang tidak bisa dibendung," ungkap Priyo.

Dia menambahkan, dirinya akan melakukan berbagai cara untuk penguatan Golkar. Hal itu dimulai di tingkat desa semakin relevan setelah disahkannya UU Desa. "Maka tidak boleh tidak, Partai Golkar ke depan harus memaksimalkan kader-kader dan aktivitas struktur partai di desa-desa," pungkas Priyo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya