2 Korban Tewas Jembatan TIM Roboh Masih Terkubur

Jembatan pengubung sepanjang 12 meter yang menghubungkan Gedung Arsip dengan Gedung Perpustakaan Daerah DKI Jakarta di TIM roboh.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 31 Okt 2014, 17:18 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2014, 17:18 WIB
Proses Evakuasi Korban Ambruknya Jembatan TIM
Tampak lokasi robohnya jembatan telah dibatasi dengan garis polisi, Jakarta, Jumat (31/10/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Jembatan pengubung sepanjang 12 meter yang menghubungkan Gedung Arsip dengan Gedung Perpustakaan Daerah DKI Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM) roboh, Jumat (31/10/2014) pagi. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Subedjo menyatakan, akibat ‎peristiwa tersebut 4 pekerja bangunan tewas dan 5 orang luka-luka.

Subedjo mengatakan, keempat pekerja tersebut dinyatakan tewas karena  tertimpa material bangunan dan terkubur. Keempat orang tersebut yaitu Harno, Nur Ucup, Budi, dan Arden.

"Dua pekerja yang tewas bernama Harno dan Budi sudah dapat dievakuasi. Kedua jenazahnya sudah berhasil dikeluarkan dari dalam runtuhan bangunan pada jam 10 pagi," kata Subedjo di sela-sela proses evakuasi di Gedung Arsip dan Perpustakaan DKI, TIM, Cikini, Jakarta.

Sedangkan 2 korban lainnya, Nur Ucup dan Arden masih terkubur dalam runtuhan bangunan. Hingga saat ini menurutnya, petugas Damkar dan PB DKI masih melakukan proses pencarian dan pengeluaran jenazah mereka.

"Sekarang petugas kami sedang melakukan proses pemotongan beton untuk proses evakuasi," ujarnya.

Selain korban tewas, 5 orang lainnya mengalami luka-luka yaitu  Wanto, Harto, Agung, Imam dan Bayu. Mereka langsung dibawa ke RS PGI Cikini dan RSCM.

"Dua pekerja sudah pulang karena lukanya ringan. Sedangkan tiga lagi belum pulang masih di rawat di RS," tutur Subedjo.

Dia mengatakan, pihaknya baru melakukan proses evakuasi dimulai pukul 06.15 WIB. Untuk mengevakuasi jenazah yang terkubur, pihaknya menurunkan sebanyak 75 petugas Damkar dan 7 unit mobil Damkar.

"Petugas kami akan bekerja bergantian. Karena diperkirakan bisa sampai malam proses evakuasinya."

Ia pun mengaku tak berani melakukan tindakan cepat dalam melakukan evakuasi lantaran takut anak buahnya yang malah menjadi korban. ‎"Kalau dipaksakan, bisa-bisa anak buah saya kecapean. Karena makin lama makin keras, jadi butuh tenaga yang kuat dan banyak untuk memotong coran jembatan," ungkap Subedjo.

Pantauan Liputan6.com, hingga Jumat sore petugas pemadam kebakaran masih terus berupaya melakukan evakuasi korban yang masih berada di dalam sisa-sisa reruntuhan jembatan di TIM yang masih berupa konstruksi bangunan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya