Liputan6.com, Sidoarjo - Hingga saat ini, tanggul 73 di kolam penampungan lumpur Sidoarjo, Jawa Timur, kian kritis. Meski demikian, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) belum dapat melakukan perbaikan secara maksimal.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (7/11/2014), proses perbaikan hanya bersifat tambal sulam dengan menggunakan karung pasir karena penggunaan alat berat dilarang oleh warga.
Baca Juga
Selain tidak bisa memperbaiki tanggul, BPLS juga tak dapat membuang lumpur ke Kali Porong karena dilarang warga terdampak lumpur Sidoarjo. Penolakan itu akan terus dilakukan sampai dilakukan pelunasan pembayaran ganti rugi.
Advertisement
Menanggapi aksi penolakan perbaikan tanggul oleh warga, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menjadi naik pitam kepada para warga.
Sementara itu, menjelang musim penghujan, pihak BPLS berharap warga memperbolehkan perbaikan tanggul yang kritis. Sebab, saat musim hujan diprediksi tanggul lumpur rawan jebol. (Ans)