Masalah pada Kartu Sakti Jokowi

Kartu sakti andalan Jokowi dinilai masih memiliki sejumlah permasalahan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 08 Nov 2014, 17:22 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2014, 17:22 WIB
Kala 'Kartu Sakti' Jokowi Dibagikan
Warga mengantre untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Senin (3/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kartu sakti alias Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) andalan Presiden Jokowi dinilai masih memiliki sejumlah permasalahan. Salah satunya adalah masalah sosialisasi.

"Pertama masalah sosialisasi. Masih banyak orang bingung bukan hanya rakyat, tapi pelaksana," kata Kepala Departemen Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia (UI) Fentiny Nugroho dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).

Masalah lain, kata Fentiny, berkaitan dengan kesimpangsiuran data, apakah akan menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) atau data faktual di lapangan. Menurut Fentiny, penanggulangan kemiskinan yang tumpang tindih juga menjadi persoalan penerapan KIS, KIP, dan KKS di masyarakat.

"Harus diteliti jangan sampai tumpang tindih," ujar dia.

Fentiny pun berharap, ke depannya Jokowi dapat menerbitkan satu kartu saja. Namun kartu itu dapat mencakup semua program bantuan sosial yang diberikan pemerintah.

"Saya kira ke depan satu kartu saja bisa diakses, terintegrasi" tandas Fentiny. (Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya