Hari Guru Diwarnai Unjuk Rasa Pengajar Honorer di Pamekasan

Pengunjuk rasa menagih janji bupati saat kampanye yang akan memberikan gaji terhadap guru honorer sesuai dengan UMK.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Nov 2014, 08:39 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2014, 08:39 WIB
Demo-Guru-Honorer
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Pamekasan - Peringatan Hari Guru Nasional di Pamekasan, Jawa Timur diwarnai aksi unjuk rasa. Sejumlah guru honorer berunjuk rasa di pintu gerbang Pendopo Agung Bupati Pamekasan. Mereka tak kuasa melampiaskan emosinya saat menyampaikan aspirasi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (25/11/2014), namun aksi unjuk rasa tersebut tidak mendapatkan tanggapan. Pintu gerbang pendopo langsung ditutup dan dijaga Satpol PP.

Kericuhan kembali terjadi setelah Bupati Pamekasan Achmad Syafi'i menolak menemui pendemo. Mereka hanya ditemui Wakil Bupati Pamekasan Kholil Asyari dan Sekda Alwi Beiqh.

Para guru honorer ini menuntut janji manis bupati saat kampanye. Bupati Achmad Syafi'i pernah berjanji akan memberikan gaji terhadap guru honorer sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK).

Sementara di Temanggung, Jawa Tengah, satu per satu peserta upacara yang merupakan guru jatuh pingsan saat mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional. Petugas medis dari PMI Temanggung kewalahan karena jumlah peserta yang pingsan terus bertambah.

Bahkan salah satu peserta muntah-muntah dan harus dibantu temannya. Peserta lain juga terpaksa mendapatkan bantuan oksigen karena mengalami sesak nafas.

Setelah dilakukan perawatan, kondisi para peserta upacara ini mulai membaik. Diduga guru-guru  yang pingsan ini akibat dalam kondisi yang tidak fit ditambah cuaca yang panas. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya