Liputan6.com, Jakarta - Inovasi dalam produk keuangan syariah terus berkembang demi menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin menggabungkan nilai ekonomi dan sosial dalam satu instrumen investasi. Salah satu terobosan terbaru di bidang ini adalah Deposito Wakaf yang diluncurkan dalam kerja sama Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI).Â
Deposito Wakaf memungkinkan masyarakat untuk menempatkan dana dalam bentuk deposito dengan prinsip wakaf uang temporer. Dalam skema ini, dana pokok tetap utuh, sementara hasil investasinya disalurkan untuk mendukung program sosial yang telah ditentukan.
Baca Juga
Dalam kerja sama itu, Deposito Wakaf diluncurkan untuk mendukung pendidikan berbasis teknologi di Indonesia. UICI dan BSI menghadirkan Deposito Wakaf sebagai solusi investasi berbasis keuangan syariah yang memberi dampak sosial.
Advertisement
Memasuki tahun keempat, UICI telah memiliki 2.005 mahasiswa, dengan 1.192 mahasiswa di antaranya mendapatkan subsidi biaya kuliah, baik melalui beasiswa penuh maupun potongan biaya. Jumlah ini mencakup 59 persen dari total mahasiswa UICI. Sementara itu, 493 mahasiswa (25 persen) menerima beasiswa dari para donatur, dan 320 mahasiswa (16 persen) menempuh pendidikan melalui jalur reguler.
Program Deposito Wakaf UICI mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk individu-individu yang tergabung dalam Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Para alumni HMI menjadi pelopor dalam berpartisipasi sebagai nasabah Deposito Wakaf, menegaskan komitmen mereka dalam mendukung pendidikan tinggi yang berkualitas dan inklusif.
Wakil Rektor Bidang Administrasi, Keuangan, Sumber Daya Insani, dan Kerja Sama UICI, Lely Pelitasari Soebekty, mengapresiasi langkah para alumni HMI yang berkontribusi dalam program ini. Menurutnya, dukungan dari HMI mendorong pengembangan pendidikan di UICI serta menjadi contoh nyata bagaimana keuangan syariah dapat berkontribusi pada pembangunan SDM unggul di Indonesia.Â
"Kami sangat mengapresiasi peran serta alumni HMI, baik secara individu maupun institusi, yang menjadi pionir dalam program Deposito Wakaf ini. Dukungan mereka tidak hanya Kami berharap semakin banyak pihak yang terinspirasi dan turut serta dalam program ini," kata Lely dalam pernyataan tertulis yang diterima pada Rabu (26/03).
Selain itu, program ini juga mendapat dukungan dari berbagai tokoh nasional dan anggota KAHMI, termasuk H.M. Jusuf Kalla, Burhanuddin Abdullah, Muliaman D. Haddad, Herman Khaeron, dan M. Arief Rosyid, serta Dewan Etik KAHMI. Lely menambahkan bahwa beberapa tokoh KAHMI lainnya juga telah mengonfirmasi ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam program Deposito Wakaf ini dengan nominal yang signifikan.
Menariknya, Deposito Wakaf UICI tidak terbatas hanya untuk anggota KAHMI. Program ini terbuka bagi siapa saja yang ingin berkontribusi dalam dunia pendidikan, sekaligus memperoleh manfaat finansial dari instrumen keuangan syariah yang transparan dan berkelanjutan. Dengan nominal investasi yang terjangkau, mulai dari Rp2,5 juta, masyarakat kini memiliki kesempatan untuk berinvestasi dengan keberkahan dan dampak nyata bagi masa depan pendidikan di Indonesia.
Â
BSI: Dorong Wakaf Untuk Kemajuan Umat
Â
Sementara itu, Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menegaskan bahwa Deposito Wakaf ini hadir sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap wakaf melalui uang.
"Salah satu fungsi bank syariah adalah menjadi soko guru dalam pengembangan wakaf. Namun, wakaf ini berbentuk uang, bukan hanya wakaf dalam bentuk barang sebagaimana yang selama ini dipahami," jelas Anton dalam peluncuran resmi Deposito Wakaf pada Rabu (15/01/2025).
Lebih lanjut, Anton menyampaikan bahwa peluncuran Deposito Wakaf UICI dan BSI merupakan bukti nyata peran BSI dalam memberikan kemaslahatan kepada umat, khususnya di bidang pendidikan.
Dengan semakin banyaknya pihak yang berpartisipasi dalam Deposito Wakaf, diharapkan program ini dapat menjadi solusi inovatif dalam keuangan syariah yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi nasabah, tetapi juga berdampak besar bagi pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
Simak juga video pilihan berikut ini:Â
Advertisement
