Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengakui seluruh bantuan sosial masih memerlukan banyak perbaikan. Namun, ia menekankan, 'kartu sakti' yang jadi program Presiden Jokowi memiliki manfaat berbeda untuk masyarakat di tiap daerah.
"Kesaktian 'kartu sakti' antara satu daerah dan daerah lain itu berbeda," ujar Menteri Khofifah di Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Salah satu yang disorot Khofifah adalah nilai bantuan yang diberikan. Sebagai contoh, program simpanan keluarga sejahtera yang nilainya Rp 200 ribu per bulan pasti berbeda efeknya antara satu daerah dengan daerah lain.
"Pasti berbeda nilainya bagi masyarakat yang berada di Papua dengan yang ada di Jawa Timur. Karena persoalan harga barang yang terpengaruh inflasi di tiap daerah," jelas dia.
Dirinya menegaskan, Kartu Indonesia Sehat (KIS) bukan hanya sekedar ganti baju dari program Jaminan Kesehatan Nasional. Ada tujuan yang ingin dicapai dari transformasi JKN ke KIS.
"Tadi ada pertanyaanya apa ini (KIS) cuma ganti casing," jelasnya.
Khofifah mengatakan bahwa yang menjadi sasaran KIS adalah kesetaraan pelayanan kesehatan bagi seluruh pemilik jaminan kesehatan yang dikelola oleh Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS). Terutama untuk masyarakat tidak mampu yang masuk daftar penerima bantuan iuran (PBI).
"Saya bilang, ini awal membangun kesetaraan perlakuan karena sering sekali kalau dilihat itu PBI, ia dibelakangkan," tutur dia.
Khofifah menjelaskan, saat ini Kementerian Sosial akan membagikan 4,52 juta KIS. Pemerintahan Jokowi-JK mengargetkan sebanyak 86,4 juta orang dalam daftar PBI yang ditanggung oleh negara sudah memegang KIS. Pada periode Juli-Desember 2015, mereka yang membayar sendri juga akan menggunakan jaminan sosial yang sama.
"Jadi KIS intinya kesetaraan. Nanti tidak teridentifikasi (lagi bedanya). Tidak akan ketahuan yang mana yang bayar sendiri, yang mana yang dibayari negara," ungkap Khofifah.
Mensos Tegaskan Kesaktian Kartu Jokowi Berbeda di Tiap Daerah
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengakui seluruh bantuan sosial masih memerlukan banyak perbaikan.
Diperbarui 27 Nov 2014, 15:30 WIBDiterbitkan 27 Nov 2014, 15:30 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan serah terima jabatan, Jakarta, Selasa (28/10/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gempa Hari Ini Rabu 23 April 2025: Dua Kali Getarkan Indonesia
Komnas HAM Sebut Sirkus OCI Pernah Dimiliki TNI AU
Wakil Ketua Komisi XIII DPR Minta Polri Kembali Buka Kasus Dugaan Eksploitasi Pemain Sirkus OCI
4 Fakta Terkait Pertemuan Prabowo dengan Wakil PM Malaysia, Bahas Tarif Trump hingga Gaza
Jelang Keberangkatan Jamaah Haji 2025, Polisi Perketat Pengawasan Bandara Soetta
Prabowo Izinkan Indonesia Ekspor Beras ke Negara Lain: Jangan Cari Untung Besar
Pramono Putuskan Pajak BBM di Jakarta 5 Persen untuk Kendaraan Pribadi
Karen Agustiawan Diperiksa Kejagung Terkait Korupsi Minyak Mentah, Ini yang Digali
Pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani Dipolisikan Sesama Musisi
Prabowo soal Tarif Trump: Kita Tidak Akan Berlutut dan Mengemis
Silaturahmi Menteri Prabowo ke Jokowi Dinilai Hal Wajar dan Normal
Prabowo Sentil Profesor yang Nyinyir Program MBG, Diminta Belajar ke UAH