Liputan6.com, Jakarta - Dengan pakaian gelap dan rambut gondrong kelabunya, Fathkun Nadjib memusatkan perhatiannya untuk mengikatkan tali yang terpasang di bagian belakang mobilnya ke bagian depan mobil travel yang sopirnya terjepit di belakang setir.
Sesekali Nadjib melihat ke arah samping kirinya, di Tol Cipularang, di mana kendaraan melaju dari Bandung, Jawa Barat.
Mungkin pria setengah abad itu tak pernah tahu, nasib sopir yang ditolongnya itu masih lebih mujur. Di tengah usahanya menolong sopir itu, Nadjib disambar kendaraan yang melaju dengan cepat dari samping kirinya.
Nadjib pun tewas seketika. Kejadian berlangsung demikian cepat. Namun penabrak pria yang dikenal sebagai Ketua Komunitas Off Road Jelata itu kini masih menjadi misteri.
Berikut 4 fakta di balik kecelakaan Nadjib di Tol Cipularang yang Liputan6.com rangkum, Selasa (2/12/2014):
Selanjutnya: Dihantam Kecepatan 100 Km/Jam...
Advertisement
Dihantam Kecepatan 100 Km/Jam
1. Dihantam Kecepatan 100 Km/Jam
Nadjib diduga dihantam mobil dengan kecepatan tinggi. Wakapolres Purwakarta Kompol Indra Gunawan memperkirakan, mobil yang masih misterius itu dilajukan dengan kecepatan di atas 100 km/jam.
"Diduga korban ditabrak dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam," kata Indra ketika dihubungi dari Bandung, Jawa Barat.
Selanjutnya: Luka Berat di Leher...
Advertisement
Luka Berat di Leher
2. Luka Berat di Leher
Wakapolres Purwakarta Kompol Indra Gunawan mengatakan, akibat hantaman kendaraan dengan kecepatan di atas 100 km/jam itu, Nadjib mengalami luka berat pada bagian kepala. Terutama bagian lehernya.
Saat itu, Nadjib tengah berdiri di sisi kiri, dekat dengan lalu-lalang kendaraan untuk membantu mengikatkan tali di mobilnya ke mobil travel yang sebelumnya terlibat kecelakaan.
Namun tiba-tiba ada 1 mobil yang datang dengan kecepatan tinggi dan mendekat ke tepi jalan. Mobil itu menyambar tubuh Nadjib hingga terkapar.
Selanjutnya: Habis Diguyur Hujan...
Habis Diguyur Hujan
3. Habis Diguyur Hujan
Lokasi kejadian di Tol Cipularang saat Sabtu malam 29 November 2014 itu berada dalam kondisi licin karena hujan lebat baru mengguyur. Hal ini diungkapkan Wakapolres Purwakarta Kompol Indra Gunawan.
Belum lagi, kata dia, keadaan yang gelap menghambat pandangan.
Namun Indra belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tersebut, penabrak Nadjib mengantuk ataukah kehilangan kendali karena jalan licin saat memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi.
"Kita belum tahu penyebabnya seperti apa. Masih diperiksa. Karena kondisi gelap juga saksi tidak mengetahui mobil jenis apa, apalagi pelat nomernya," tutur Indra.
Selanjutnya: Lampu Sein Menyala...
Advertisement
Lampu Sein Menyala
4. Lampu Sein Menyala
Wakapolres Purwakarta Kompol Indra Gunawan memaparkan, saat Nadjib tengah menolong sopir travel yang terjepit, penumpang lain memberi peringatan kepada pengguna jalan lain untuk menurunkan laju kendaraan.
"Memang saat posisi agak ke tengah saat korban menolong sopir. Penumpang travel juga sudah memberikan petunjuk memelankan pacu kendaraan dan kendaraan korban sudah dipalangkan diberi sen pula," ucap Indra. (Ndy/Riz)