Liputan6.com, Nusa Dua - Aburizal Bakrie atau Ical boleh saja sumringah karena kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar di Munas ke IX. Hal tersebut lantaran Ical menjadi calon tunggal setelah calon lain mengundurkan diri.
Namun, mulusnya jalan Ical tersebut diwarnai kabar beredarnya 'uang saku' untuk peserta Munas yang mendukung dirinya.
Informasi yang dihimpun Liputan6.com di lokasi Munas, istilah 'uang saku' peserta Munas Golkar itu diterima dengan nominal berbeda.
"Saya dapat Rp 1,5 juta selama di sini, itu dari DPD saya," kata salah seorang Anggota DPD II Golkar dari Indonesia bagian Timur, yang enggan disebutkan namanya, Rabu (3/11/2014).
Uang tersebut untuk keperluan sehari-hari di luar fasilitas yang mereka dapatkan. "Saya menginap di hotel mewah, fasilitas semuanya lengkap. Kalau uang itu buat keperluan saja," ucapnya.
Dia juga mengaku untuk 'uang pemenangan'--begitu dia menyebutnya--belum mengetahui secara pasti. Namun, dia mengaku pada Munas 5 tahun sebelumnya yang berlangsung di Pekanbaru, Riau ia mengaku menerima uang puluhan juta rupiah setelah dibagi dengan anggota DPD II lain.
"DPD II, setahu saya, mendapat Rp 400 juta. Saya sendiri dapat Rp 20 juta-an. Nah, kalau untuk yang kali ini, kami belum dapat kabar," ungkap dia.
Anggota DPD II lainnya dari kabupaten yang berbeda mengatakan, ia dan teman-temannya mendapatkan 'uang saku' Rp 10 juta untuk mengikuti Munas di Bali.
"Kami semua mendapat Rp 10 juta yang berangkat ke Munas. Untuk fasilitas penginapan, kami dapat di hotel mewah," ungkap Anggota DPD II tersebut.
Dia mengungkapkan, uang itu diterimanya beberapa hari sebelum berangkat ke acara Munas Golkar di Bali. Bahkan, uang itu juga dibagikan kepada anak dan istri.
"2 Hari sebelum berangkat, kita terima uangnya. Dan ada instruksi bagi yang sudah mempunyai keluarga agar dibagikan uangnya ke istri, kan kita mau beberapa hari meninggalkan," ungkapnya.
Ia mengatakan, uang tersebut diberikan oleh DPD II, dan bukan dari DPP, meskipun secara bulat pihaknya kembali mengusung Ical untuk memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Yang saya tahu uang ini dari Ketua DPD, bukan dari DPP. Karena memang sebelumnya kami di DPD sudah menyatakan akan mengusung Ical kembali sebelum berangkat ke Munas," ujarnya.
Namun, ia tidak mengetahui secara pasti jumlah yang didapat DPD atas 'uang pemenangan' tersebut. "Tapi dengar-dengar sih nanti dapat Rp 100 jutaan," ujarnya.
Kendati demikian, ia menegaskan dirinya tidak berpikir mendapatkan 'uang pemenangan' tersebut. "Prinsipnya kita di DPD juga kerja dapat honor. Jadi persoalan dapat nggak dapat, saya serahkan ke Ketua DPD," tutup dia.
Kubu Ical Membantah
Kabar miring pembagian amplop itu langsung dibantah kubu Ical. Mereka menegaskan jika hal tersebut tidak dilakukan pihaknya.
"Tidak ada (uang saku)," kata Bambang Soesatyo saat dikonfirmasi Liputan6.com di Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12/2014).
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu pun menjamin, pihaknya akan mengecek semua informasi yang beredar tersebut. "Nanti saya cek ya. Karena kami panitia telah menyediakan tiket pulang-pergi, transportasi selama di Bali dan hotel," ujar Bamsoet.
Selain itu, Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR itu pun meminta semua pihak agar tidak menyebarkan berita yang bukan fakta. "Jangan menyebar fitnah," tandas Bamsoet. (Ali/Yus)
Munas Golkar Diterpa Isu 'Uang Saku' untuk Peserta
Peserta Munas Golkar di Bali mengaku mendapat uang saku hingga puluhan juta rupiah.
diperbarui 03 Des 2014, 19:47 WIBDiterbitkan 03 Des 2014, 19:47 WIB
Ketua Umum Aburizal Bakrie memberikan sambutan dalam pembukaan Munas IX Partai Golkar. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apakah Penghafal Al-Qur'an Harus 30 Juz, Bagaimana jika Hafal Satu Surat Saja? Ini Penjelasan UAH
Tips Anak GTM: Panduan Lengkap Mengatasi Gerakan Tutup Mulut
Tergiur Harga Motor Murah, Pria Ini Malah Tertipu Ratusan Juta Rupiah
Mengenal Badendang Rotang, Tradisi Malam Tahun Baru di Maluku
3 Rahasia Berat Badan Anant Ambani Turun 108 Kg dalam 18 Bulan Menurut Pelatih Kebugarannya
Tidur setelah Subuh Tidak Haram, tapi Kenapa Tidak Dianjurkan Ulama? Simak Kata Buya Yahya
Pengemudi Ojol Jadi Korban Begal di Tangerang, Sepeda Motor Raib
Bumi Menjauh dari Matahari, Fenomena Kosmik yang Tak Perlu Dikhawatirkan
Astronaut NASA yang Terdampar Rayakan Natal di ISS
Link Live Streaming Liga Inggris Arsenal vs Ipswich Town, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 28 Desember 2024
Menkum Supratman Tegaskan Tak Ada Koruptor yang Terima Amnesti