Liputan6.com, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa pemerintah provinsi setempat belum menyatakan status Darurat Bencana di Kabupaten Banjarnegara meskipun terjadi tanah longsor di sejumlah lokasi.
"Belum (darurat bencana), makanya saya akan cek ke sana langsung pada hari ini," kata Gubernur Ganjar di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Ganjar mengungkapkan bahwa ada kemungkinan status Darurat Bencana ditetapkan di Kabupaten Banjarnegara, namun hal tersebut melihat kondisi di lokasi bencana terlebih dulu.
"Bukan tidak mungkin nanti kita tetapkan darurat bencana, yang penting sekarang selamatkan orangnya dulu," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut Ganjar, yang dibutuhkan saat ini guna upaya pencarian dan penyelamatan korban tanah longsor adalah alat berat backhoe dan genset.
"Ini saya barusan ditelepon KSAD yang mengatakan akan menggunakan seluruh kekuatan yang ada di militer untuk Jateng," kata dia.
Ganjar mengatakan bahwa Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono juga dalam perjalanan meninjau lokasi tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara.
"Saya juga sudah kontak-kontakan dengan Bupati Wonosobo dan Bupati Banjarnegara, semua turun ke lokasi bencana," ujar Ganjar.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Darat untuk meninjau langsung lokasi tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, dari Lanumad Ahmad Yani Semarang pada Sabtu siang ini.
Seperti diwartakan, tim Search and Rescue (SAR) gabungan untuk sementara menemukan 12 jenazah korban bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Sabtu ini.
"Kemungkinan masih banyak korban yang belum ditemukan dan masih tertimbun tanah longsor," kata Kepala Kepolisian Resor Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Polisi Wika Hardianto.
Sementara itu, berdasarkan data Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara di Kantor Koperasi Pegawai Republik Indonesia, jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan sebanyak 12 orang, tujuh orang di antaranya telah teridentifikasi, serta 15 korban selamat ditemukan dalam kondisi luka-luka.
Tujuh korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi, yakni Ruliyah (30), warga Desa Karangkobar, Joko Adi Purnomo (18), warga Desa Gumelar, Karangkobar.
Misman (25), warga Desa Gumelar, Sukirno (20), warga Desa Gumelar, Bahrun (70), warga Dusun Jemblung, Andi (30), warga Desa Grogol, Karangkobar, dan Hadi (60), warga Dusun Jemblung.
Puluhan rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga di Dusun Jemblung RT 05 RW 01, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, dilaporkan tertimbun tanah longsor yang terjadi pada Jumat 12 Desember 2014, sekitar pukul 17.30 WIB. (Ant/Ans)
Belum Darurat Bencana, Gubernur Ganjar Kunjungi Banjarnegara
"Bukan tidak mungkin nanti kita tetapkan Darurat Bencana, yang penting sekarang selamatkan orangnya dulu," ujar Gubernur Ganjar Pranowo.
diperbarui 13 Des 2014, 13:24 WIBDiterbitkan 13 Des 2014, 13:24 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tujuan Pengawetan Makanan: Manfaat, Metode, dan Dampaknya bagi Kesehatan
Resep Kacang Disco Renyah Tak Mudah melempem, Ada Beragam Varian Rasa
Genjot Program 3 Juta Rumah, BTN Transformasi KPR
Menghilangkan Noda Retak pada Speedometer dengan Cara Ampuh, Tanpa Oli Bekas
Anak Buah BahlilWaspada Ketimpangan Hilirisasi, Apa Saja?
Arti Ar Rahman dan Ar Rahim, Pahami Makna Dua Nama Allah yang Penuh Kasih
Apa Arti Kosakata: Panduan Lengkap Memahami Makna Kata
Polisi Terlibat Dugaan Pemerasan Anak Bos Prodia Bertambah, Kini Seret Polwan Eks Kanit PPA Polres Jaksel
Dongkrak Harga Batu Bara, Bahlil Ancam Larang Ekspor Tak Ikuti Aturan
Apa Arti Tanggung Jawab: Memahami Makna dan Penerapannya dalam Kehidupan
Resep Chili Oil Kekinian untuk Pangsit sampai Mie, Ini Tips Menyimpannya Agar Awet
7 Potret Aliya Rajasa dan Ibas di Nikahan Rasyid Rajasa, Serasi Pakai Busana Adat