Liputan6.com, Jakarta - TNI AU telah mengirim pesawat Boeing 737 surveilance untuk mencari Pesawat AirAsia yang hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Singapura. Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 hilang kontak pada pukul 06.17 WIB, Minggu (28/12/2014) pagi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto kepada Liputan6.com mengatakan, pesawat tim pencari Boeing 737 itu dikirim ke daerah sekitar lokasi. Tim pencari terdiri atas 17 orang terdiri dari tim outing dan tim pemantau radar.
"Jadi hari ini sekitar pukul 07.15, Korhanudnas HAS Hanandjoeddin Bangka Belitung memantau Pesawat Airsia jenis Airbus yang terbang dari Surabaya menuju Singapura," kata Hadi.
"Dari pantauan terkini, pesawat itu terakhir kontak di bearing 249 derajat dengan jarak 127 nautical mile," lanjut Hadi.
Pesawat AirAsia jenis Airbus A320-200 itu berpenumpang 155 orang. Di antara jumlah itu, 16 orang di antaranya anak-anak dan 1 bayi. Penumpang didominasi warga negara Indonesia, lainnya 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia dan 3 WN Korea Selatan.(Sun)
Pencarian AirAsia, TNI AU Kirim Pesawat Boeing 737 Surveillance
Tim pencari terdiri atas 17 orang terdiri dari tim outing dan tim pemantau radar.
diperbarui 28 Des 2014, 11:46 WIBDiterbitkan 28 Des 2014, 11:46 WIB
Pihak AirAsia membenarkan bahwa pesawat maskapai AirAsia jurusan Surabaya-Singapura hilang kontak.... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Keuntungan Bitcoin Tesla Sentuh Rp 9,7 Triliun pada Kuartal IV 2024
28 Dokter dan Perawat dari Arab Saudi Siap Bantu Kurangi Antrean Layanan Penyakit Jantung Bawaan di Indonesia
Kronologi Kebakaran 3 Pabrik Tekstil di Bandung, Damkar Sampai Harus Berikan "Kode Merah"
Italia Blokir DeepSeek untuk Melindungi Data Pribadi Pengguna
Bapanas Patok Harga Gabah Rp 6.500, Petani Bisa Untung
FC Twente Melaju ke play-off Liga Europa, Mees Hilgers dan Rekan-rekan Berpotensi Hadapi Dua Tim yang Potensial
Sejarah Lahirnya Nahdlatul Ulama NU: Bermula dari Resolusi Jihad, Menjadi Pilar Moderasi Islam
Arti Allahummaghfirlahu Warhamhu Wa'aafihi Wa'fu'anhu: Doa Pengampunan untuk Jenazah
Menunggu Kontribusi Ole Romeny untuk Timnas Indonesia: Apakah Serangan Depan Akan Semakin Dahsyat?
Muncul Wacana Patwal hanya untuk Presiden serta Wakil Presiden, Ini Aturan Patroli dan Pengawalan Polri
Punya Keturunan dari Kediri dan Lumajang, Calon Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia Putri Kunjungi Persebaya Store
IHSG Melambung, Saham BBCA hingga TINS Kompak Menghijau