Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dirinya akan ikut dan memimpin langsung
operasi SAR mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak. Menurutnya, pemerintah akan mengerahkan semua elemen dan peralatan untuk mencari di darat dan di laut.
JK menyatakan, Basarnas sampai sore tadi belum berhasil menemukan pesawat yang membawa 155 orang itu.
"Besok kekuatan pencarian ditambah lagi bantu mem-back up secepatnya," kata JK di kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014).
Pemerintah, kata dia, sudah mendapat bantuan dan tawaran baru dari negara tetangga untuk ikut mencari pesawat tersebut. Dan pencarian itu dilakukan selama 7 hari ke depan. Dari waktu 7 hari itu, baru pemerintah akan memutuskan tindak lanjut pencarian.
"Kita dapat tawaran dari Singapura, Malaysia dan Australia sebagai tanda ikut serta. Waktu pesawat Malaysia hilang kita ikut. Sampai sekarang belum ada info dimana lokasi pastinya. Berlangsung akan sampai minggu depan," beber JK.
Fokus hari ini, menurut JK, ialah tindakan awal operasi. Terkait asuransi adalah urusan Airasia. Meski begitu pemerintah dipastikan akan mengucurkan dana yang dibutuhkan untuk pencarian pesawat itu. Koordinasi pemerintah Indonesia juga sudah dilakukan dengan beberapa negara.
"Menlu sudah komunikasi dan kedutaan mereka sudah datang," ujar JK.
JK mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam atas kejadian ini. Menurut JK kemungkinan besar peristiwa hilangnya pesawat tersebut adalah kecelakaan. Dia menyebut para penumpang dan awak pesawat sebagai korban harus ditemukan.
Hal itu didasarkan pada fakta terjadinya hilang kontak selama lebih dari 10 jam.
"Jadi kemungkinan besarnya sudah mengalami kecelakaan. Korban itu luas artinya. Hilang pun disebutnya keluarga korban juga. Saya tidak mengatakan korban meninggal. Korban luas artinya," tutup JK. (Ali)
JK: Kekuatan Pencarian AirAsia QZ8501 Akan Ditambah
JK menyatakan pemerintah akan mengerahkan semua elemen dan peralatan untuk mencari AirAsia di darat dan di laut.
Diperbarui 28 Des 2014, 23:00 WIBDiterbitkan 28 Des 2014, 23:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Alasan Prabowo Utus Jokowi ke Vatikan, Sekjen Gerindra: Beliau Presiden Ketika Paus ke Indonesia
Soal 'Perintah Ibu' di Sidang Hasto, PDIP: Hanya Klaim dan Bohong
Mendagri soal Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa: Kita Kaji Dulu Alasannya Apa
VIDEO: Waspada! Kasus DBD di Jakarta Barat Meningkat!
Ribuan CPNS Mundur, Puan: Harus Ada Evaluasi Matang
12 Negara Bagian AS Gugat Kebijakan Tarif Impor Trump
Wagub Rano Karno Ingin Bangun Pusat Oleh-Oleh di Jakarta
Yayasan MBN Akan Tuntaskan Hak Mitra Dapur MBG Pekan Depan
Solo Diusulkan Jadi Daerah Istimewa, Komisi II DPR: Harus Ada Kajian Mendalam
Pemerintah Intensif Siapkan Regulasi dan Administrasi Pemdasus IKN
Saksi Sebut Hasto Kristiyanto Pernah Temui Eks Anggota KPU Wahyu Setiawan
Sambut Jakarta 500 Tahun, Pemprov DKI Gelar Pertunjukan Budaya Rutin di Car Free Day Mulai Juni 2025