Djarot Kagum Kunjungi Terminal Pulo Gebang

Namun demikian, Djarot heran mengapa Terminal Pulo Gebang hingga saat ini belum juga difungsikan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 06 Jan 2015, 18:58 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2015, 18:58 WIB
Djarot Saiful Hidayat Blusukan
Djarot Saiful Hidayat Calon wakil gubernur DKI Jakarta (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan ke Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. ‎Saat melihat terminal tersebut, Djarot mengaku kagum dengan luas dan fasilitas yang telah dibangun di sana. Namun, terminal yang luasnya mencapai 14,5 hektare itu hingga saat ini belum dioperasikan.

"‎Saya barusan, tadi pagi pergi ke sana, melihat luas dan bangunannya, itu bisa jadi luasnya itu nggak cuma sekadar paling luas di Jawa, tapi paling luas di Asia. Lahannya 14,5 hektare, dan bangunannya 3 lantai," ujar Djarot saat melakukan inspeksi di dalam Bus Transjakarta, di Halte Busway Dukuh Atas, Selasa (6/1/2015).

Melihat besar dan bagusnya terminal tersebut, Djarot mengaku heran mengapa terminal tersebut hingga saat ini belum juga difungsikan. Padahal, potensi yang dimiliki terminal tersebut sangat besar. Bukan saja, akan menjadi terminal bus, namun juga dapat menjadi lahan bisnis bagi para pelaku usaha kecil dan mikro.

"Ya itu, sampai sekarang belum beroperasikan. Ya memang banyak faktor, masalah kesiapan infrastruktur penunjang, pembebasan lahan di beberapa titik, sampai sekarang masih diselesaikan. Saya lihat, tidak ada inisiatif Dishub segera operasikan ini secara maksimal," ucap dia.

Melihat kondisi tersebut, Djarot mengaku telah meminta Kepada Kepala Dinas Perhubungan yang baru, Benyamin Bukit untuk segera menyelesaikan berbagai permasalahan yang menjadi penghambat belum dioperasikannya terminal yang telah diresmikan sejak masa Gubernur Fauzi Bowo itu. Tak main-main, Djarot memberi tenggat waktu kepada Kadishub untuk menyelesaikan berbagai persoalan itu paling lama 3 bulan mendatang.

"Kalau saya mintanya operasional terminal harus betul-betul bagus jangan seadanya. Dishub harus segera mengoperasikan secara maksimal. Kita target tiga bulan harus jalan," tegas mantan Wali Kota Blitar itu.‎

‎Terminal Pulo Gebang dibangun untuk ‎sebagai pengganti Terminal Pulo Gadung. Sejak awal pembangunan pada masa pemerintahan Fauzi Bowo. Terminal Pulo Gebang diklaim akan menjadi terminal terbesar di Indonesia dan merupakan bagian dari konsep pengembangan kawasan sentra primer baru timur (SPBT).

Terminal Pulo Gebang ini dapat menampung sebanyak 2.977 bus AKAP, yang terdiri dari 2 lantai dan dilengkapi area parkir seluas 18 ribu meter persegi untuk menampung kendaraan pribadi. Tujuannya, pemilik kendaraan pribadi yang ingin melanjutkan perjalanan dengan bus dapat menitipkan mobilnya di areal parkir terminal. Areal parkir yang dibangun juga terdiri dari 2 lantai dengan daya tampung sebanyak 310 unit di lantai dasar dan 225 unit di lantai satu. (Mvi/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya