Liputan6.com, Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali mengidentifikasi 2 jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura pada Minggu 28 Desember 2015. Dengan demikian, sudah 29 penumpang teridentifikasi.
"Jenazah pertama dengan dengan label jenazah B 013 berhasil diidentifikasi berkat perbandingan kecocokan data primer dengan DNA ibu korban yang juga merupakan korban pesawat AirAsia. Jenazah tersebut tidak terbantahkan bernama Justin Giofanni, usia 9 tahun, warga Surabaya," tutur Kabid Dokkes Kombes Pol Budiyono, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/1/2015).
Dia menambahkan, jenazah kedua dengan nomor B 041 juga diidentifikasi berkat perbandingan kecocokan data primer berupa dental record (rekam medis gigi) dengan foto antemortem. Hasil itu diperkuat oleh data sekunder dengan hasil uji postmortem.
"Jenazah dengan label B 041 tidak terbantahkan bernama Susandhini Liman, berumur 38 tahun, jenis kelamin perempuan warga Malang Jawa Timur Indonesia," kata dia.
"Dari 48 jenazah yang sudah kami terima di rumah sakit Bhayangkara. 29 jenazah sudah diserahkan kepada keluarga, dan masih menyisakan 19 jenazah yang masih belum berhasil diidentifikasi," imbuh Budiyono.
Budiyono menjelaskan, 19 jenazah lainnya masih sedang dilakukan pencocokan data yang sudah ada dengan menggelar rapat rekonsiliasi.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014, pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu tinggal landas dari Bandara Juanda, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat. Penumpang mengangkut 7 kru dan 155 penumpang. (Mvi/Ans)
Â