Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk menghancurkan atau menenggelamkan kapal asing pencuri ikan dipandang baik. Hanya saja Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Riza Damanik meminta kepada Menteri Susi untuk membarengi langkah tersebut dengan memberantas sindikat gelap pencurian ikan atau mafia perikanan.
"Pemerintah kan sudah membuat Satgas Pencurian Ikan ini. Tentu yang diharapkan bisa segera menemukan mafia yang sesungguhnya di balik pencurian tersebut. Jangan sampai penghancuran kapal tersebut hanya bisa menjadi pemutus rantai saja dari melihat aktor sebenarnya. Jika terlalu lama, jangan salahkan publik jika mempersepsikan pemerintah sengaja menutup aktor mafia tersebut," ujar Riza dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (11/1/2015).
Selain itu imbuh Riza, memasuki tahun 2015, pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) harus segera melibatkan para kelompok nelayan ikan dalam melakukan pengawasan yang di mana selama 10 tahun pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhono tidak pernah diakomodir.
"Pemerintah harus segera membentuk Peraturan Pemerintah (PP) untuk mendukung peranan kelompok nelayan untuk mengawasi para pencuri ikan. Karena tidak mungkin jika harus mengandalkan para patroli ikan yang jumlah kurang dari 1% dibandingkan kapal pencari ikan. Ini kan tidak pernah diakomodatif oleh SBY. Karena itu saatnya pemerintah sekarang yang bergerak," jelas Riza.
Riza menjelaskan, penambahan dana sebesar Rp 1 triliun untuk pengadaan bahan bakar minyak (BBM) bagi patroli laut, harus melihat dulu jaminan dari penegak hukum yang diduga masih bermain mata dengan para pengusaha gelap. Karena itu perlu adanya ketidak buru-buruan dalam menentukan dana.
"Jangan terburu-buru dulu dalam pengajuan anggaran. Lihat dulu, sejauh mana keberanian pemerintah memberantas mafia. Jangan sampai pemboman ini menjadi ladang baru dalam pemborosan anggaran," tandas Riza
Hingga saat ini 6 kapal asing telah ditenggelamkan terkait pencurian ikan di perairan Indonesia. Pertama, penenggelaman 3 kapal asing berbendera Vietnam di Pulau Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. Selanjutnya pada 21 Desember 2014, 2 kapal berbendera Papua Nugini (PNG) ditenggelamkan di perairan Teluk Ambon, Maluku.
Informasi yang dihimpun Liputan6.com, 1 kapal nelayan berbendera Malaysia juga diledakkan dan ditenggelamkan aparat Kepolisian Daerah Sumatera Utara di perairan Belawan, Kamis 8 Januari 2015. Kapal asing dengan nomor lambung PKFA 7738 itu dinahkodai Chen (24) yang memiliki kewarganegaraan Myanmar. (Ans)
Menteri Susi Diminta Juga Berantas Mafia Pencurian Ikan
Menurut Ketua Dewan Pembina KNTI Riza Damanik, Satgas Pencurian Ikan diharapkan bisa segera menemukan mafia yang sesungguhnya.
diperbarui 11 Jan 2015, 17:45 WIBDiterbitkan 11 Jan 2015, 17:45 WIB
Kadispenum Puspen TNI Kolonel Infanteri Bernardus Robert menjelaskan, 2 kapal itu ditangkap di perairan Maluku pada 7 Desember 2014.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sinopsis dan Daftar Pemain Film Petaka Gunung Gede, Film Horor Terbaru Garapan Azhar Kinoi Lubis
Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh Rajab Tidak Sempurna Tiga Hari? Simak Kata Ulama
Tips Mendidik Anak Agar Berani Mengungkapkan Pendapat dengan Percaya Diri
Cara Efektif Menghilangkan Noda Jamur pada Pakaian dengan Bahan Alami
Resep Semur Ayam Kecap, Cara Mudah Membuat Hidangan Lezat di Rumah
INH Kembali Bangun Ratusan Tenda Pengungsi Palestina di Gaza Selatan
Desa Keramat Gorontalo, Menyimpan Sejarah dan Tradisi Berziarah yang Menarik
Astronom Temukan 44 Bintang Kuno 6,5 Miliar Tahun Cahaya
Umat Islam akan Terbagi Menjadi 73 Golongan, Mana yang Benar? Simak Penjelasan Gus Baha
Valentino Rossi Prediksi Marc Marquez Bisa Juara Dunia di MotoGP 2025
Jejak Kapitayan, Kepercayaan Tertua di Nusantara
Pemeriksaan Awal di KPK Rampung, Hasto Kristiyanto Siap Bertarung