Korban Tewas Pohon Maut di Kebun Raya Bogor Tambah Jadi 6 Orang

Ahmad Saefulloh merupakan korban keenam dari pohon tumbang di Kebun Raya Bogor, setelah kritis selama 3 hari.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 13 Jan 2015, 23:31 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2015, 23:31 WIB
pohon tumbang
Pohon tumbang di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, menelan 6 korban tewas. (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Korban tewas akibat pohon tumbang di Kebun Raya Bogor pada Minggu 11 Januari 2015 lalu bertambah jadi 6 orang. Korban bernama Ahmad Saefulloh (42) menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Sentra Medika Cibinong pada pukul 15.00 WIB tadi.

Jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 17.30 WIB di Kelurahan Sindangrasa RT 07/06 Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Tangis keluarga menyambut kedatangan korban di rumah duka.

Ahmad Saefulloh merupakan korban yang keenam pohon tumbang di Kebun Raya Bogor, setelah kritis selama 3 hari. Korban meninggal karena mengalami luka parah di bagian kepala akibat tertimpa pohon.

Kakak korban, Mayen Entong mengatakan sebelum adinya meninggal, korban telah menjalani operasi di RS Sentra Medika. "Semalam almarhum habis dioperasi luka di bagian kepalanya," kata Mayen di rumah duka, Selasa (13/1/2015).

Namun, lanjutnya, korban masih terus mengalami pendarahan di bagian kepala, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir. "Seharusnya, usai dioperasi bagian kanan kepala korban, tim medis mau melakukan operasi pada bagian kiri kepala korban," tambah Mayen.

Ia dan keluarga mengaku pasrah dan ikhlas atas kejadian yang menimpa adiknya tersebut. Ia menuntut agar pihak Kebun Raya Bogor bertanggung jawab, karena korban meninggalkan seorang istri dan 2 anak.

Kelima korban meninggal lainnya adalah Saifulloh (43), Sarijo (39), Suryana (42), dan Supriyono (43). Keempatnya meninggal pada hari kejadian.

Sedangkan Rizki (26) meninggal sehari setelah kejadian. Lalu menyusul Ahmad Saefulloh (42) yang menghembuskan nafas terakhir pada sore tadi. Semua korban merupakan karyawan PT Asalta Mandiri Agung yang tengah melakukan gathering sambil membicarakan masalah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya