Periang, Bripda Taufik Tak Pernah Cerita Kemiskinan

Sejak di asrama, Taufik dikenal sebagai orang yang periang dan tidak memperlihatkan kesedihan.

oleh Yanuar H diperbarui 17 Jan 2015, 08:08 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2015, 08:08 WIB
Bripda Taufik
Bripda Taufik bersama rekan-rekan. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Bantul - Teman Bripda M Taufik Hidayat, Kirdiansyah, mengaku kaget dengan kehidupan anggota Polda Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut yang tinggal di bekas kandang sapi. Warga Jalan Wates KM 3, Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta itu adalah rekan Taufik sewaktu di Sekolah Polisi Negara (SPN).

Ia mengaku kaget dengan kehidupan Taufik bersama keluarganya. Sebab sejak di asrama Taufik dikenal sebagai orang yang periang dan tidak memperlihatkan kesedihan. Sehingga teman-temanya tidak tahu jika Taufik hidup di bekas kandang sapi di Jongke Tengah, Sendangadi, Mlati, Sleman, DIY.

"Jadi temen-temen nggak tahu kalau kehidupannya kayak gitu. Orangnya periang di depan teman-teman. Kaget sekali karena tidak sama dengan kesehariannya. Soalnya orangnya riang terus di sini," ujar Kirdiansyah di Bantul, Jumat (16/1/2015).

Kirdiansyah mengaku jika Taufik sosok yang baik dan mudah bergaul sehingga tidak memperlihatkan dirinya sedang hidup dalam keterbatasan materi. Taufik dikenal sangat ceria dan menyemangati teman-temannya di satuannya.

"Orangnya baik ramah jadi mudah bergaul, humble orangnya. Salut sama Mas Taufik, dia selalu ceria dengan keterbatasannya. Dia banyak nyiptain yel-yel, yel penyemangat gitu," ujar Kirdiansyah.

Hal serupa diungkapkan senior Taufik di Direktorat Sabhara Polda DIY Bripda Suryadi yang mengaku bangga memiliki junior yang penuh dengan semangat hidup. Ia pun menyebut semangat hidup yang dibawa Taufik sudah menular ke teman-temannya di satuannya. Ia mengetahui pula jika kondisi keluarganya di bawah garis kemiskinan usai Taufik terlambat ikul apel pada hari pertama dia kerja.

"Saya bangga sekali. Semangatnya luar biasa menggugah teman-tamannya di sini. pertama kali tahunya saat dia terlambat apel. dia harusnya apel jam enam (pagi) dia datang sudah jam delapan. Sudah kesepakatan, dia dihukum. Setelah ditanyai dia baru ngaku kalau datang dengan jalan kaki," tutur Suryadi.

Suryadi mengaku jika Taufik terlihat menonjol dibandingkan teman-temannya saat Taufik membuat yel-yel di kesatuannya. Yel-yel itu membuat temannya di kesatuan termotivasi untuk bekerja lebih keras.

"Dia (Bripda Taufik) bikin semangat temannya seperti mimpin yel-yel yang lainnya jadi semangat," pungkas Bripda Suryadi. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya