Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana memperbolehkan mobil-mobil pribadi melintas di jalur khusus bus atau busway. Dengan syarat, pengendara yang ingin melewati jalur Transjakarta harus membayar tarif lewat minimal Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu.
Pengamat Transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Alvin Syah menilai ide Basuki alias Ahok memang cukup menarik, namun tak bijaksana. Sebab akan mengambil 'hak jalan' bagi bus angkutan umum.
"Menarik sih. Tapi itu menyalahi konsep dasar. Namanya busway berarti jalur khusus bus untuk mempersingkat waktu tempuh dan tak terganggu kendaraan lain. Kurang bijak. Nggak ada poinnya," tegas Alvin saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (1/2/2015).
Menurut dia, mempersilakan mobil pribadi masuk jalur Transjakarta hanya bersifat parsial atau sebagian dalam menuntaskan kemacetan Ibukota. Juga lemah untuk menimbulkan efek jera bagi pengendara mobil yang bandel masuk busway.
"Kurang bijaksana rencana itu apapun alasannya. Jalur khusus bus itu, nggak untuk mobil pribadi," kata Alvin.
Ia mengingatkan Ahok agar tak menjadikan kurangnya frekuensi kedatangan atau lamanya headway bus Transjakarta kemudian menghalalkan mobil pribadi masuk jalur bus. Seharusnya Pemprov DKI menambah armada Transjakarta agar bus bisa ada setiap 5 menit untuk melayani penumpang sehingga jalurnya bisa steril. Selain menambah jumlah bus, yang perlu diperhatikan adalah pengawasan di persimpangan jalur Transjakarta dengan jalan biasa agar tak ada kendaraan pribadi yang mencoba masuk ke busway.
"Jangan malah (jalur Transjakarta) diisi lagi dengan kendaraan lain dan dilegalkan," ucap dia.
Baru-baru ini Ahok mengungkapkan rencananya untuk mengizinkan mobil pribadi melintasi jalur khusus busway itu.
"Saya akan me-launching satu ide, kalau semua koridornya ditinggikan, boleh masuk busway (jalur Transjakarta)," kata Ahok itu di Balaikota Jakarta, Kamis lalu.
Namun, memasuki jalur busway ternyata ada syaratnya. Ahok mengatakan, setiap pengendara yang memaksa masuk jalur Transjakarta harus membayar tarif Rp 50 ribu. Jika ternyata banyak yang masuk jalur busway dan menyebabkan Transjakarta tersendat, tarifnya akan dinaikkan menjadi Rp 100 ribu - Rp 200 ribu.
"Kalau kamu kira-kira mau gaya, sok kaya, mau nyolong jalur bus boleh (bayar) Rp 200 ribu, masih kaya juga naikkan lagi Rp 500 ribu," tegas Ahok.
Caranya seperti masuk gerbang tol. Pengendara diwajibkan menempelkan kartu pembayaran elektronic atau e-money ke alat yang disediakan di halte Transjakarta. "Anda harus tempelkan e-money. Sehingga saat dia masuk, dipotong Rp 50 ribu," kata Ahok. (Tya/Rmn)
Mobil Masuk Busway, Ide Ahok Dinilai Tak Bijaksana
Pengamat Transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Alvin Syah menilai ide Basuki alias Ahok memang cukup menarik, namun tak bijaksana.
Diperbarui 01 Feb 2015, 22:10 WIBDiterbitkan 01 Feb 2015, 22:10 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Wakil Wali Kota Depok Ajak Masyarakatnya Melek Akan Perubahan Iklim
Arti Mimpi Mobil Hilang: Makna dan Tafsir yang Perlu Anda Ketahui
Mitigasi Siklon Tropis di Indonesia, BRIN Kembangkan Sadewa dan Kamajaya
Polda Jatim Naikan Status Perkara SHGB Laut Sidoarjo jadi Penyidikan
Cara Membahagiakan Orangtua di Alam Kubur jelang Ramadhan, Penjelasan KH Nasaruddin Umar
Hasil LaLiga: Tanpa Bellingham, Real Madrid Sikat Girona
3 Kiper Terburuk Manchester United Sepanjang Sejarah: Andre Onana Selamat dari Daftar
Menteri Hukum Bantah Intervensi Kehakiman oleh Presiden Prabowo Subianto
Inilah Asal-usul Nama Kawasan Sukamiskin
Arti Mimpi Dimarahi Orang: Makna dan Tafsir yang Perlu Diketahui
Viral, Pengendara Motor Tantang Kereta Api di Probolinggo Berakhir Innalillahi
Mimpi Memakai Gelang Emas Menurut Islam: Tafsir dan Maknanya