Liputan6.com, Jayapura - Komnas HAM akhirnya bertemu dengan Aiptu Labora Sitorus, terpidana kasus rekening gendut Rp 1,5 triliun. Pertemuan tertutup tak lebih dari 3 jam antara kedua belah pihak dilakukan di kompleks perusahaan milik Labora, PT Rotua yang terletak di daerah Tampa Garam, Sorong, Papua Barat.
Tim Komnas HAM yang terdiri dari 5 orang dan dipimpin oleh Otto Nur Abdullah tersebut, membawa serta satu orang komisioner lainnya Muhammad Nurkhoiron dan 3 penyidik Komnas HAM, yaitu Rima Purnama Salim, Rajab dan Budi Latif.
Sebelum bertemu Labora, Komnas HAM terlebih dahulu bertemu dengan 600-an karyawan PT Rotua yang sejak pagi telah menunggu kedatangan Komnas HAMÂ di kompleks perusahaan yang luasnya lebih dari 7 hektare tersebut.
Di hadapan karyawan yang rata-rata merupakan masyarakat setempat, Otto menyebutkan bahwa komunikasi pihaknya dengan Labora sudah terjadi sejak April 2014 atau semenjak Labora melaporkan kasus persidangannya ke Komnas HAM.
"Sejak April 2014, pengaduan LS terkait kasus yang menjeratnya telah kami terima dan kami pelajari. Laporan yang diberikan LS terutama terkait proses peradilan yang dialami. Saat ini Komnas HAM terus mengkaji kasus tersebut, bagaimana sebenarnya kasus yang dialami oleh LS," kata Otto, Kamis (19/2/2015).
Selain itu, menurut dia pihak Komnas HAM juga akan membicarakan soal rencana eksekusi pihak kejaksaan terhadap Labora. "Kehadiran kami bukan hanya pada saat peristiwa ini saja, tetapi kami terus berkoordinasi dengan LS terkait kasus yang menjeratnya dan juga soal eksekusi nantinya," kata Otto.
Komnas HAM juga mengklaim bahwa selama ini Labora telah berkoordinasi dengan baik dengan pihaknya.
"Kami juga berterima kasih kepada masyarakat dan karyawan yang telah memberikan sambutan yang hangat. Kami yakin masyarakat yang ada di sini semua, adalah masyarakat yang menantikan keadilan dan ini juga yang kita jaga bersama," papar Otto. (Ado)
Komnas HAM Sambangi Labora Sitorus Terkait Rencana Eksekusi
Pertemuan tertutup kedua belah pihak dilakukan di kompleks perusahaan milik Labora, PT Rotua di daerah Tampa Garam, Sorong, Papua Barat.
diperbarui 20 Feb 2015, 03:49 WIBDiterbitkan 20 Feb 2015, 03:49 WIB
Labora Sitorus di pabrik pengolahan kayu miliknya PT Rotua di Sorong, Papua (Liputan6.com/Katharina Janur)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Franchise Adalah Waralaba, Simak Hal-Hal yang Harus Dipertimbangkan sebelum Memulai Bisnis Ini
Vermuk Adalah: Panduan Lengkap Verifikasi Muka untuk Driver Ojek Online
Rajin Sholat tapi Masih Sering Maksiat, Apa Penyebabnya?
Cara Awal Kulit Sehat dan Glowing, Ini Produk Skincare yang Wajib Ada dalam Rutinitas Harian
Dewi Perssik Klarifikasi Kabar Ditangkap Gegara Kasus Narkotika: Aku Tak Pernah Gunakan Narkoba
Sejarah Erupsi Gunung Iya Ende, Bahaya Tersembunyi dan Fakta Menarik di Baliknya
Memahami Honorifik, Ungkapan Penghormatan dalam Bahasa yang Menarik Dipelajari
VIDEO: Pakai Kacamata Hitam, Prabowo Berangkat ke Luar Negeri
Kunjungan Luar Negeri Perdana, Presiden Prabowo Kunjungi China, AS hingga Inggris
7 Cara Bijak Menghadapi Orang yang Selalu Merasa Benar, Jangan Emosi
Kulit Glowing dalam 7 Hari, Ini Tips Perawatan Diri yang Bisa DiCoba di Rumah
SKB Non CAT Adalah Tes CPNS tanpa Sistem Komputer, Begini Proses Pelaksanaannya