Banjir Bandang Sumbawa, 1.160 Rumah Terendam dan 91 Sapi Hanyut

Saat ini warga korban banjir bandang di Sumbawa, NTB membutuhkan kebutuhan pokok.

oleh Rochmanuddin diperbarui 22 Feb 2015, 01:27 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2015, 01:27 WIB
Banjir-Daerah
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Sumbawa - Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyatakan, penanganan banjir bandang yang menerjang 5 desa di Kecamatan Serano, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat 20 Februari lalu, hingga saat ini masih terus dilakukan.

"1.170 KK dari Desa Labuan Jambu, Desa Labuan Pidang, Desa Banda, Desa Batu Lanteh, dan Desa Labi Bontang terdampak dari banjir bandang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/2/2015) malam.

Sutopo memaparkan, kerusakan akibat banjir bandang dari masing-masing desa meliputi Desa Labuan Jambu sebanyak 460 rumah terendam, 6 rumah hanyut, 49 sapi hanyut, 35 hektare lahan padi terendam, 15 hektare jagung terendam, 4 speed boat hanyut, 2 unit perahu hanyut.

Lalu Desa Labuan Pidang 6 unit rumah hanyut, 150 rumah terendam, 14 ekor sapi/kerbau hanyut, 15 hektare lahan padi terendam, 10 hektare lahan jagung terendam, 2 unit speed boat hanyut.

Korban di Desa Banda yakni 2 rumah hanyut, 400 rumah terendam, 28 ekor sapi hanyut, 30 hektare padi dan 2 hektare jagung terendam, pagar sekolah dan kantor desa rusak.

"Desa Batu Lanteh 5 unit rumah hanyut, 150 unit rumah terendam, 3 ekor sapi hanyut, 25 lahan padi terendam, dan Desa Labi Bontang 10 unit rumah terendam, 10 ekor sapi hanyut, 20 ton garam hanyut, 1 unit pabrik garam rusak sedang," sambung Sutopo.

Sementara, BPBD Kabupaten Sumbawa bersama TNI, Polri, PMI, Sarda, Tagana, relawan dan masyarakat sudah turun ke lapangan melakukan evakuasi, pendataan, dan pembagian logistik. "BPBD sudah memberikan bantuan berupa dropping air bersih sebanyak 2 tanki, 400 dus air mineral, 400 dus mi instan, 5.000 nasi bungkus."

Saat ini, lanjut Sutopo, banjir sebagian sudah mulai surut. Tinggi banjir masih sekitar 70 centimeter. Kebutuhan mendesak adalah semua kebutuhan dasar bagi korban karena persediaan logistik di BPBD provinsi sudah habis. "Korban memerlukan bantuan makanan siap saji, pakaian, selimut, minyak goreng, susu, obat-obatan dan lainnya," tandas Sutopo. (Rmn/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya