Marak Begal Motor, Kapolda Metro Turun Langsung Razia Depok

Sekitar 360 personel kepolisian bertugas dalam patroli berskala besar ini.

oleh Audrey SantosoAtem Allatif diperbarui 26 Feb 2015, 00:45 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2015, 00:45 WIB
Ilustrasi Begal Motor
Ilustrasi Begal Motor

Liputan6.com, Depok - Kepala Polda (Kapolda) Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono mengawasi langsung kinerja anggotanya dalam razia kendaraan di kawasan Depok. Hal ini dilakukan sebagai upaya preventif Kepolisian menanggapi maraknya kasus begal motor dan teror bom di pusat perbelanjaan ITC Depok, Senin lalu (23/2/2015).

"Ini kegiatan Kepolisian yang kita laksanakan setiap malam dalam bentuk preventif. Yaitu razia senjata tajam, senjata api, narkoba dan bahan peledak," ujar Unggung di Depok, Rabu malam (25/2/2015).

Unggung mengatakan sekitar 360 personel kepolisian bertugas dalam patroli berskala besar ini. Rencananya, razia akan digelar hingga pukul 03.00 dini hari secara serentak di beberapa lokasi di Kota Depok.

"Ada 360 polisi baik yang berseragam maupun yang tidak. Ini gabungan dari Shabara, Brimob dan Reserse dalam razia ini. Kita lakukan dalam rangka mengantisipasi jadi ini razia skala besar. Polda Metro Jaya dan jajarannya selalu melakukan evaluasi setiap hari Rabu untuk kegiatan yang telah kita lakukan. Kemarin kita lakukan juga di Jakarta Barat dan hasilnya efektif," katanya.

Menurut Unggung, pihak Kepolisian telah mengamankan 29 pelaku tindak kriminal dalam kurun waktu Januari hingga Februari.

"Dari periode Januari dan Februari, kami berhasil menangkap 29 pelaku curas (pencurian dan kekerasan) dan curanmor (pencurian motor), 7 pelaku meninggal dunia dilumpuhkan aparat," jelas Unggung.

Sebelumnya, aksi perampasan sepeda motor dengan cara kekerasan atau biasa disebut begal marak di kawasan Jabodetabek. Terakhir, seorang pelaku begal tewas dibakar di Pondok Aren oleh warga setempat, saat ia sedang beraksi. (Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya