Keahlian Tatang Koswara: Tembak Burung dengan Peluru Mantul Tiang

Saking jagonya Tatang pernah nembak burung cuman nembak tiang listrik dulu. Jadi pelurunya belok dan kena,

oleh Kukuh Saokani diperbarui 04 Mar 2015, 14:29 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2015, 14:29 WIB
Tatang Koswara
"Sniper" Terbaik Dunia Tatang Koswara (foto: Okan Firdaus)

Liputan6.com, Bandung Sniper terbaik asal Indonesia, Tatang Koswara (68) telah berpulang ke pangkuan sang Khalik karena sakit jantung yang dideritanya semenjak 14 tahun yang lalu. Ingatan tentang Tatang pun tak lepas dari keahlian menembaknya.

Cucu Tatang, Yoga Taufik mengungkapkan dirinya pernah diperlihatkan aksi menembak sang kakek di ruang terbuka. Saat itu yang menjadi sasaran adalah burung yang tengah terbang.

"Saking jagonya kakek pernah nembak burung cuman nembak tiang listrik dulu. Jadi pelurunya belok dan kena (burung)," ucap Yoga di rumah duka Jalan Sayuran Kavling Lumba-lumba, Dayeuh Kolot Bandung, Rabu (4/3/2015).

Pantas sajalegenda dalam melakukan tembakan jarak jauh diakui dengan masuk menjadi salah satu sniper elit dunia. Ditambahkannya keseharian sang kakek juga diisi dengan melatih menembak anggota TNI dan juga berburu.

"Sekarang aktif melatih nembak. Cuman dulu kakek sering berburu. Banyak hewan buruan yang dibawa kakek kerumah," jelasnya.

Yoga menuturkan selama aktif menembak, sang kakek sangat menyayangi senapan Winchester model 70 yang digunakannya saat bertempur di Timor Leste 38 tahun silam.

"Itu senjata kesayangan kakek. Jaraknya sekitar 900 meter. Tapi kalau kakek bisa nyampe jarak tembak hingga 1 kilometer," tutupnya.

Tatang mengembuskan nafas terkahir usai menjalani syuting program 'Hitam Putih' di salah satu stasiun televisi swasta.

Di mata keluarga, Tatang dikenal sebagai pria tegas namun penyayang dan peduli kepada sesama. Selain itu Tatang memiliki jiwa nasionalisme yang sangat tinggi.

"Bapak itu baik, tapi tegas dan disiplin dan nasionalismenya tinggi. Jiwa militernya tersebut diterapkan di rumah kepada anak-anaknya," kata putra ketiga Tatang, Tubagus Apdi Yudha, di rumah duka Jalan Sayuran Kavling Lumba-lumba, Dayeuh Kolot, Bandung, Rabu (4/3/2015).

Meski berat melepas kepergian ayahanda, Yudha mengaku bangga dengan apa yang dilakukan oleh sang ayah demi bangsa dan negara.

"Saya bangga sama bapak, penghargaannya banyak. Bapak pun menceritakan dan menggambarkan teknik menembak yang baik dan benar. Saya tambah bangga kepada bapak," ucap Yudha. (Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya