Liputan6.com, Cilacap - Istri terpidana mati asal Nigeria Sylvester Obiekwe Nwolise, Fatimah, mengunjungi Lapas Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah siang ini. Usai kunjungan, Fatimah yang berkulit putih dan berhidung mancung itu langsung berlalu tanpa berkata-kata.
Kerabat Fatimah, Novarita, membenarkan Fatimah sempat bertemu tatap muka dengan suaminya. Fatimah, kata dia, bahkan memberi pelukan hangat kepada Sylvester yang tak lama lagi akan menghadapi regu tembak.
"Iya begitu, pelukan begitulah mereka," ujar Novarita di Dermaga Wijaya Pura, Tambakreja, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (6/3/2015).
Menurut Novarita, Sylvester yang memiliki nama alias Mustofa itu dalam keadaan baik. Meski belum ditempatkan di ruang isolasi, namun Sylvester sangat tegar mengetahui dirinya masuk dalam gelombang eksekusi mati tahap 2 oleh Kejaksaan Agung. Sylvester, sambung dia, juga berharap masih ada mukjizat dari Tuhan agar bisa terbebas dari hukuman mati.
"Dia sangat tegar. Meski belum diisolasi. Pokoknya dia baik-baik saja. Dia berharap ada mukjizat, karena dia selalu berdoa," ujar Novarita.
Dia menuturkan, saat ini pihak Sylvester tengah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait penolakan grasinya oleh Presiden Jokowi. Dalam penolakan grasi sejumlah terpidana mati, Jokowi telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) beberapa waktu lalu.
"Sekarang kita lagi melakukan gugatan ke PTUN untuk penolakan grasi, karena grasinya ada yang salah," ujar Novarita.
Sylvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa saat ini ditempatkan di Lapas Batu Nusakambangan bersama terpidana mati lain, warga Ghana Martin Anderson alias Belo, dan warga Nigeria Okwudili Oyatanze. Mereka ditempatkan di Lapas Batu. (Ndy/Yus)