Pengamat: Ahok Cukup Cerdas Hadapi DPRD

Andar Nubowo menilai keributan itu seharusnya tidak perlu terjadi jika DPRD tidak terpancing dengan sikap Ahok saat proses mediasi tersebut

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 07 Mar 2015, 09:16 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2015, 09:16 WIB
ahok dan haji lulung
Ahok dan Haji Lulung. (Muhammad Ali/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Upaya mediasi antara Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD Jakarta terkait kisruh APBD 2015 di Kemendagri pada Kamis 5 Maret 2015 berujung kisruh. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai tak beretika oleh anggota Dewan karena bertanya dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk bawahannya.

Pengamat politik dari IndoStrategi, Andar Nubowo menilai keributan itu seharusnya tidak perlu terjadi jika DPRD tidak terpancing dengan sikap Ahok saat proses mediasi tersebut.

"Tampak sekali, pancingan Ahok berhasil membuat anggota DPRD panik dan meradang. Buntutnya, Ahok diserang dari sudut etika. Padahal kalau DPRD tidak terpancing emosinya, kisruh tidak terjadi. Jika anggota DPRD tetap fokus pada substansi masalah, kemungkinan masalahnya tidak semakin ruwet seperti sekarang ini," kata Andar di Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Menurut Andar, alih-alih menuding Ahok yang dianggap tidak beretika, DPRD malah membuat blunder. Alhasil, publik pun mengapresiasi dan simpati atas sikap dan tindakan Ahok yang berani ungkap intransparansi dan bau tak sedap dana siluman pada APBD DKI Jakarta itu.

"Ternyata Ahok ini cukup cerdas dalam menghadapi DPRD. Meski tidak punya parpol, dia berhasil ambil simpati publik Jakarta dan nasional," ucap Andar.

Ia pun berharap Pemprov DKI segera mengambil langkah tegas dengan melakukan pendekatan hukum atas kisruh APBD tersebut.

"Jadi sekarang pendekatan hukum harus dilibatkan. Yakni KPK dan Kejagung segera tindak lanjuti lampiran 'dana siluman' itu. Pendekatan hukum dalam hal ini bisa lebih ampuh atasi polemik ini daripada pendekatan politik atau etik," tambah Andar Nubowo.

Namun di kesempatan terpisah, Ahok berdalih sikap keras yang ditunjukkannya saat mediasi kemarin hanyalah sebuah akting.

"Saya memang sengaja. Tadi pagi saya udah telepon Pak Anas Effendi (Walikota Jakarta Barat), Pak Anas nggak usah stres. Aku cuma akting marahin lu," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat 6 Maret 2015. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya