Kapal Sewaan Kementerian Kelautan Tenggelam di Natuna

Seluruh penumpang dan ABK selanjutnya dipindahkan ke KRI Patimura menuju Dermaga Batu Ampar Batam pada Minggu pagi ini.

oleh Fahrizal LubisAudrey SantosoAjang Nurdin diperbarui 15 Mar 2015, 12:32 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2015, 12:32 WIB
Kapal Sewaan Kementerian Menteri Susi Tenggelam di Natuna
Seluruh penumpang dan ABK selanjutnya dipindahkan ke KRI Patimura menuju Dermaga Batu Ampar Batam pada Minggu pagi ini.

Liputan6.com, Jakarta - Kapal laut milik pribadi 'Nurah' tenggelam di Laut Cina Selatan saat membawa rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang hendak menuju ke Pulau Natuna pada Sabtu 14 Maret 2015 malam pukul 21.30 WIB. Kapal sewaan kementerian Menteri Susi Pudjiastuti itu tenggelam diduga karena mengalami kebocoran ketika berada di utara Tanjung Tondang, Pulau Bintan.

"Ibu Nurjanah, pemilik kapal memberikan informasi kepada Gugus Keamanan Laut Barat (GKBA) bahwa kapal mengalami kebocoran dan akan tenggelam di utara Tanjung Tondang, Pulau Bintan," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Lautan Laksamana Manahan Simorangkir dalam pesan singkatnya di Jakarta, Minggu pagi (15/3/2015).

Beruntung, kebocoran bisa terdeteksi dengan cepat. Sehingga proses evaluasi segera dilakukan dan seluruh penumpang serta anak buah kapal (ABK) yang berjumlah 20 orang berhasil selamat.

"Pada saat kecelakaan ini, penumpang dan ABK sudah berada di atas liferaft dan sekoci karet," imbuh Manahan.

Dalam misi penyelamatan ini, GKBA menurunkan KRI Siribua yang berjaga di Selat Singapura, KRI Barakuda yang sedang di Selat Philips, dan KRI Pattimura di utara Batam untuk melakukan penyisiran terhadap Kapal Nurah dan penumpangnya. Sementara itu GKBA juga berkoordinasi dengan Gugus Pengamanan Barat Laut (GPBA) untuk membantu proses penyelamatan.

"Pukul 01.45 WIB, KRI Siribua dan KRI Kalahitam berhasil mendeteksi korban yang berada di atas liferaft dan sekoci karet. Jumlah korban sebanyak 20 orang dalam keadaan selamat," jelas Mahanan.

20 orang tersebut terdiri dari 12 penumpang dan 8 personel ABK. Di antara 12 penumpang, terdapat 4 warga negara asing (WNA), yaitu 2 pria asal Amerika Serikat dan 2 pria asal Australia. Sementara kapal Nurah sendiri sudah karam sebelum KRI datang.

Seluruh penumpang dan ABK selanjutnya dipindahkan ke KRI Patimura menuju Dermaga Batu Ampar Batam pada Minggu pagi ini.

"4 Orang asing mitra kerja Kementerian Kelauatan dan Perikanan antara lain Mark Van Nydeck Erdmann, asal Amerika. Gerald Robert Allen, asal Australia. Luna De Vantier, asal Australia dan Emre Turak, asal Australia. Sementata Kapal Nurah sendiri sudah dalam posisi tenggelam saat KRI datang," tutur Manahan.



Sementara itu, Komandan GKBA Laksamana Pertama TNI AL Rasid Kacong mengatakan, perlu waktu sekitar 3 jam untuk bisa mengevakuasi seluruh penumpang Kapal Nurah. Saat ini seluruh penumpang dibawa ke Markas Komando Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Sengkuang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Dia menuturkan, para penumpang pada awalnya berencana melakukan konservasi terumbu karang dan ikan di Kepulauan Anambas.

"Tujuan mereka melakukan konservasi terumbu karang dan ikan karang yang ada di Kepulauan Anambas. Untuk sejauh ini mereka masih pada pendataan," tutur Rasid di Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.

Berikut nama 4 penumpang kapal tenggelam warga negara asing mitra kerja Kementerian Kelauatan dan Perikanan:

1. Mr Mark Van Nydeck Erdmann, asal Amerika
2. Mr Gerald Robert Allen, asal Australia
3. Mr Luna De Vantier, asal Australia
4. Mr Emre Turak, asal Australia

(Ndy/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya