Perayaan Nyepi Bikin PLN Bali Hemat Rp 8 Miliar

Saat Hari Raya Nyepi, bahan bakar solar yang dikeluarkan oleh PLN Bali hanya 1.082.729 liter.

oleh Dewi Divianta diperbarui 22 Mar 2015, 12:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2015, 12:00 WIB
Nyepi
Ilustrasi suasana perayaan Nyepi di Bali. (bali.panduanwisata.id)

Liputan6.com, Denpasar - Hari Raya Nyepi Caka 1937 ternyata membawa berkah bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Bali. 'Puasa' aktivitas yang dilakukan para umat Hindu, membuat PLN untung.

Humas PLN Bali, I Wayan Radika menuturkan, perayaan Nyepi menguntungkan PLN Bali dengan penghematan mencapai miliaran Rupiah.

"Beban yang ditanggung PLN per hari mencapai 695,3 megawatt. Saat Nyepi mengalami penurunan listrik hingga 478,7 megawatt," kata Radika saat dihubungi Liputan6.com, di Denpasar, Bali, Minggu (22/3/2015).

Radika menjelaskan selama ini listrik yang dipasok ke Bali menggunakan bahan bakar solar. Tiap harinya menghabiskan 1.948,084 liter solar.

Saat Hari Raya Nyepi, bahan bakar solar yang dikeluarkan oleh PLN Bali hanya 1.082.729 liter. Artinya, PLN mengalami penurunan hingga 865.355 liter. "Nilai turun 865.355 liter. Apabila di konversi dalam bentuk uang mencapai Rp8 miliar," papar Radika.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto sebelumnya mengatakan, beban puncak siang hari terjadi pada pukul 15.30 WITA sebesar 471.5 Mega Watt (MW). Beban ini turun 165.9 MW dibanding beban siang hari yang sama minggu lalu 14 Maret 2015 yang sebesar 637.4 MW.

"Penurunan permintaan listrik ini cukup membantu mengurangi beban pembangkit PLN yang setiap hari harus bekerja keras memenuhi permintaan listrik masyarakat," kata Bambang.

Sedangkan beban puncak Bali pada malam ini terjadi pada pukul 19.00 WITA sebesar 478.7 MW atau turun 216.5 MW dibanding beban puncak malam hari pada Sabtu 14 Maret 2015 (minggu lalu) yang sebesar 695.2 MW.

Beban turun karena hari ini umat Hindu tidak melakukan aktivitas selain ibadah sehingga tidak membutuhkan listrik terlalu besar. (Alv/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya