Komedian Betawi Mpok Nori Meninggal Dunia Paling Populer

Berikut Top 5 News edisi Jumat 3 April 2015.

oleh Nadya IsnaeniLuqman RimadiHernowo AnggieElin Yunita Kristanti diperbarui 04 Apr 2015, 07:46 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2015, 07:46 WIB
galeri-cemong-7-130831b.jpg
Mpok Nori, Idrus Madani, dan Oppie Kumis saat menjalani akting sesuai skenario (Liputan6.com/ Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah kepergian Olga Syahputra, kini komedian Betawi Nuri Sarinuri atau yang akrab disapa Mpok Nori meninggal dunia.

Nah, berita duka meninggalnya Mpok Nori itu ternyata paling mencuri perhatian para pembaca di portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com terutama di kanal News sepanjang Jumat 3 April 2015. 4 Berita lain, termasuk Gerhana Bulan Merah Darah, juga menarik banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Komedian Betawi Mpok Nori Meninggal Dunia

Dunia komedi Tanah Air kembali berduka. Setelah kepergian Olga Syahputra, kini komedian Betawi Nuri Sarinuri atau yang akrab disapa Mpok Nori meninggal dunia.

Kabar tersebut menyebar lewat pesan singkat pada Jumat (3/4/2015) pagi. "Inna lillaaahi wa inna ilaihi roojiuun. Telah berpulang ke Rahmatullah Mak Hj. Nori, jam 7.40 Wib di Rumah Sakit Pasar Rebo. Semoga Allah mengampuni semua dosa almarhumah, memaafkan semua kesalahan almarhumah...Aamiin YRA."

Saat dikonfirmasi, pihak Rumah Sakit Pasar Rebo membenarkannya. "Benar, Mpok Nori meninggal dunia sekitar jam 07.30, sekarang jenazah masih di rumah sakit," ungkap petugas RS Pasar Rebo Didi saat dihubungi Liputan6.com.

Selengkapnya

2. 4 Dugaan Lokasi Kematian Adolf Hitler

Sebagian orang mungkin bakal 'menunjuk' bunker di Reichskanzlei, kantor Kanselir Jerman, saat membicarakan lokasi terakhir diktator sekaligus pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

Sejarah mencatat, pria berkumis kotak itu bunuh diri dengan menembak kepalanya di bunker itu pada 30 April 1945. Sementara sang istri, Eva Braun memilih jalan lain untuk mati: menggigit kapsul sianida.

Namun tak sedikit yang percaya, Hitler berhasil melarikan diri. Pasca-perang intelijen AS dan Inggris mengaku menerima laporan yang tak terhitung soal dugaan pelarian Sang Fuhrer. Ada pula yang yakin jika dia menyembunyikan dirinya di Argentina.

Dan kini, dia disebutkan menghabiskan masa-masa terakhir hidupnya di Indonesia. Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku mendapatkan informasi jika Hitler dimakamkan di kotanya. Tepatnya di Pemakaman Ngagel, Surabaya, Jawa Timur.

Selengkapnya

3. Ada Gerhana Bulan Besok, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf

Gerhana Bulan Total akan terjadi di wilayah Indonesia pada Sabtu 4 April 2015 yang bertepatan dengan 14 Jumadil Akhir 1436 H mulai pukul 17.15 WIB. Hampir seluruh kawasan Indonesia dapat mengamati Gerhana Bulan Total ini.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Machasin mengatakan, puncak Gerhana Bulan Total ini akan pada pukul 19.01 WIB dan selesai pada pukul 20.44 WIB. Demikian ucap Machasin dalam laman kemenag.go.id, Jumat (3/4/2015).

Selengkapnya

4. 3-4-1996: Unabomber, Kisah Si Jenius yang 'Sesat'

'Unabomber', begitu ia dikenal,  nyaris jadi penjahat yang sempurna. Selama hampir 20 tahun, sosok yang tak diketahui identitasnya itu selalu bisa mengecoh aparat.

Unabomber mengawali debut kriminalnya pada 1978, dengan meledakkan bom buatan sendiri yang masih 'primitif' di Chicago University.

Kemudian, selama 18 tahun berikutnya, ia meneror Amerika Serikat dengan cara mengirimkan paket berisi bom kepada sejumlah orang secara acak. Akibat aksinya itu, 3 warga AS tewas, 24 lainnya cedera.  

Paket bom terakhir yang ia kirim menewaskan ketua California Forestry Association, Gilbert Murray.

Selengkapnya

5. Gerhana Bulan Merah Darah Terjadi Besok Malam

Gerhana bulan total akan terjadi di wilayah Indonesia pada Sabtu 4 April 2015. Gerhana ini bertepatan dengan Kalender Islam 14 Jumadil Akhir 1436 H. Fenomena langka ini biasa disebut blood moon atau gerhana bulan merah darah.

"Kalau blood moon bisa dilihat besok (Sabtu) malam, saat gerhana bulan itu terjadi," ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (3/4/2015).

Thomas mengatakan, fenomena blood moon bukan terjadi pertama kali di Indonesia. Pada 2014 terjadi blood moon dua kali. Saat itu bulan tampak penuh dan merah seperti darah. Fenomena langka ini terjadi dalam waktu berbeda-beda di tiap wilayah, sesuai pembagian waktu di Indonesia.

Selengkapnya

(Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya