Liputan6.com, Poso - Nurjanah bersama anak ketiganya, Yausiah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah pada Minggu 5 April. Didampingi kerabat dan Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Idham Azis, Nurjanah masuk ke kamar jenazah untuk melihat langsung jenazah Daeng Koro.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (6/4/2015), Nurjanah meyakini jenazah tersebut adalah suaminya yang selama ini dikenal sebagai Daeng Koro, salah satu pentolan kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Poso. Beberapa tanda yang dikenali yakni luka bekas cacar di kulit, gigi, dan bekas luka di kaki.
Meski sudah dipastikan jenazah adalah Daeng Koro, polisi tetap akan melakukan tes DNA. Sampel DNA diambil dari anaknya untuk dikirim ke Jakarta.
Penyerahan jenazah untuk penguburan baru bisa dilakukan setelah dipastikan masyarakat di Desa Malino menerima. Kalau warga tidak menerima, jenazah akan dikuburkan di Kota Palu.
Daeng Koro tewas tertembak dalam kontak senjata dengan Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Brimob serta polisi dari Polres Parigi Moutong pada Jumat 3 April lalu di pegunungan Pangi, Desa Sakina Jaya, Kabupaten Parigi Moutong. (Dan/Rmn)