Kondisi Mario si Penyusup Roda Garuda Mulai Membaik

"Setelah pemeriksaan kesehatan, kondisinya sudah mulai membaik dan sudah agak seger," kata Humas Soeta dan Kepala TU Israful Hayat.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Apr 2015, 09:38 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2015, 09:38 WIB
Mario Steven Ambarita, penyusup ke roda pesawat Garuda
Mario Steven Ambarita, penyusup ke roda pesawat Garuda (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Meski sempat berada di suhu sangat dingin selama penerbangan dari Pekanbaru ke Jakarta di ruang roda Pesawat Garuda, kini kondisi Mario Steven Ambarita sudah jauh membaik dan dalam keadaan sehat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (9/4/2015), Mario sempat dibawa ke Kantor Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu 8 April 2015. Ia akhirnya dikembalikan ke kantor otoritas bandara dan diperiksa kondisi fisik dan kejiwaannya oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil Dirjen Perhubungan Udara seputar ulahnya yang menghebohkan itu.

Menurut Israful Hayat selaku Kepala TU dan Humas Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, kondisi pria berusia 21 tahun itu jauh membaik dibanding saat ditemukan di kompartemen roda belakang Pesawat Garuda Indonesia.

"Setelah pemeriksaan kesehatan, kondisinya sudah mulai membaik dan sudah agak segar. Saat ini dilanjutkan berita acara untuk mencari keterangan oleh PPNS Otoritas Bandara Soekarno-Hatta," kata Humas Soeta dan Kepala TU Israful Hayat.

Mario Steven Ambarita nekat menyusup ke Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 177 dari Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Berdasarkan pemeriksaan awal, pemuda berumur 21 tahun itu nekat melakukan itu lantaran ingin bertemu Presiden Joko Widodo. Aksi nekat Mario ini juga pernah dilakukan oleh Manto Manurung dan Siswandi Nurdin Simatupang.

2 remaja ini ditemukan mengigil di ruang roda Garuda Airbus A300-B4 yang terbang dari Medan dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa 23 September 1997.

Dibeberapa negara kejadian serupa juga pernah terjadi. Penyusupan pertama terjadi di Amerika Serikat yang  dilakukan oleh Clarence Terhune pada 29 Oktober 1928. (Mar/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya