Johan Budi: Hasil OTT di Bali Diduga Anggota DPR Menuju Jakarta

Orang diduga anggota DPR itu ditangkap pada Kamis 9 April malam sekitar pukul 22.00 Wita.

oleh Oscar Ferri diperbarui 10 Apr 2015, 09:09 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2015, 09:09 WIB
johanbudi-130508b.jpg
Johan Budi saat jumpa pers di KPK mengatakan akan terus mendalami kasus suap impor daging yang melibatkan para petinggi PKS itu (Liputan6.com/ Danu Baharuddin)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Bali. Bersamaan dengan  digelarnya Kongres IV PDIP. Wakil Ketua sementara KPK Johan Budi SP mengungkapkan sosok yang diamankan dari hasil OTT tersebut diduga anggota dewan yang terhormat.

‎"Saya belum bisa memastikan siapanya, tapi memang yang bersangkutan diduga anggota DPR," ucap‎ Johan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/4/2015).

Dia mengatakan, orang diduga anggota DPR itu ditangkap pada Kamis 9 April malam sekitar pukul 22.00 Wita. Saat ini yang bersangkutan tengah diupayakan untuk diterbangkan ke Jakarta.

"Belum (sampai). Masih mau ke sini (ke Gedung KPK di Jakarta)," kata Johan.

Johan mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah orang yang diamankan dalam operasi tersebut. "Nanti saya sampaikan. Saya belum dapat infonya, karena (kejadiannya) semalam," pungkas Johan.

Dicek

Politisi senior PDIP Tjahjo Kumolo sebelumnya membenarkan adanya OTT yang dilakukan KPK terhadap kader partainya. Bahkan sudah mendapat informasi berupa nama.

"Info yang saya dapat, Andriansyah dari Kalsel (Kalimantan Selatan), mantan 2 periode Bupati di Kalsel, mantan ketua DPD, yang sekarang anggota DPR RI Komisi IV," sebut Tjahjo melalui pesan singkat di Bali.

Mengenai kasus yang menjerat Andriansyah, menurut Tjahjo, terkait bantuan sosial atau bansos. Namun untuk lebih detailnya masih akan dicek pagi ini.

"Kasus bansos yang ditangkap KPK di Bali semalam, lagi kami cek lagi," ujar mantan Sekjen PDIP itu. (Ndy/Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya