Pembunuh Deudeuh Dikenal Religius dan Berprestasi di Sekolah

Sejak di bangku SD sampai SMP, M Prio Santoso selalu peringkat 1 dan mendapat beasiswa untuk kuliah di Bogor.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 15 Apr 2015, 20:20 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2015, 20:20 WIB
TKP pembunuhan Deudeuh
TKP pembunuhan Deudeuh di Tebet (Foto: Faizal Fanani)

Liputan6.com, Tangerang - Tersangka Pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin bernama M Prio Santoso, merupakan warga Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.

Suhdi, paman Prio menuturkan, pria yang akrab disapa Rio itu dikenal sosok yang pintar dan religius. Sebab, sejak ditinggal mati ayahnya saat duduk di bangku kelas 3 SD, dia selalu mendapat nilai baik di sekolahnya.

Bahkan, kata Suhdi, Rio mendapat beasiswa untuk kuliah di Bogor. Suhdi membawa Rio dari Cimanggis, Depok ke Tangerang, setelah ayahnya meninggal.

"Kalau di rumah dia diam saja. Jarang main, bahkan cenderung di rumah saja. Rajin salat. Dari SD, SMP, pesantren peringkat 1 terus. Bahkan dapat beasiswa," ungkap dia.

Sang paman pun kaget mengetahui keponakannya itu tega menghabisi nyawa Deudeuh. "Saya kaget, tak percaya dia pelakunya. Saya kebetulan ikuti juga informasi berita, terkait pembunuhan Deudeuh ini. Menurut berita RS inisialnya, bukan PS," ujar Suhdi.

Menurut Suhdi, Rio adalah anak pertama dari 3 bersaudara, dari pasangan almarhum Susiadi dan Ersih. "Kesehariannya juga tak aneh. Di kamarnya saya nggak pernah mendapati gambar perempuan, film, atau seks yang agak menyimpang," tutur pria yang bekerja di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu.

Sementara sepupu Prio, Abror mengaku pernah diajak Rio pergi mengajar di lembaga bimbingan belajar kawasan Summarecon Mal Serpong, Tangerang, Banten.

"Selain di wilayah SMS, dia juga mengajar bimbel di Kebon Jeruk, Jakarta," ungkap Abror, seraya menambahkan Prio pergi meninggalkan Tangerang ke pesantren di Bogor setelah lulus SD.

Setelah lulus pesantren tingkat SMP di Bogor, lanjut Abror, Rio meneruskan pesantren di Anyer, Serang, Banten. Nah, di Serang itu dia kembali berprestasi, mendapat bea siswa dari Kementerian Agama meneruskan pendidikan di universitas ternama di Bogor.

"Dia pintar, saya sering diajari matematika, fisika, kimia. Pokoknya soal eksakta, dia jagonya," kata dia.

M Prio Santoso ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Rabu dini hari tadi, di rumah kontrakannya di Bogor. Tidak ada perlawanan saat diringkus polisi.

Dari keterangan Prio kepada polisi, dia tega membunuh janda pemilik akun Twitter @tataa_chubby itu, lantaran sakit hati disebut bau badannya menyengat.

Berdasarkan pengakuan guru lembaga bimbingan belajar itu kepada polisi, Deudeuh sampai menutup hidung dan berkali-kali memberitahu bahwa ia terganggu dengan bau badan Rio.

Jenazah Deudeuh yang juga akrab disapa Empi itu, ditemukan tanpa busana dengan mulut disumpal kaus kaki hitam dan leher dijerat lilitan kabel. Di tubuhnya juga ditemukan luka tusukan benda tajam.

Saat olah tempat kerjadian perkara (TKP), polisi menemukan 2 alat kontrasepsi bekas di kamar kos Deudeuh. Jenazah janda beranak 1 asal Depok ini dimakamkan keluarganya di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, pada Minggu 12 April 2015 siang. (Rmn/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya