Liputan6.com, Jakarta - Tiga orang tewas di dalam mobil minibus bernomor polisi BD 1821 AH di Jalan Bekasi Barat, Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (17/4/2015).
Dugaan sementara, nyawa mereka melayang karena asap pekat dari obat nyamuk bakar yang mereka pasang di dalam mobil. Korban terdiri dari Buyung Hardianto (47), Desti (28), dan Candra (4). Diduga mereka adalah keluarga.
"Seorang saksi, Muharman (41) membuka pintu mobil yang tak terkunci. Mereka tinggal di mobil itu. Saat ditemukan, kaca mobil tertutup, tetapi pintu tidak terkunci. Kemudian pintu dibuka, ditemukanlah 3 orang itu tidak bernyawa," ujar Kapolsek Jatinegara Kompol Dasril melalui telepon, Jumat (17/4/2015).
Di dalam mobil, polisi menemukan sisa obat nyamuk bakar. Namun, kepolisian masih menunggu hasil visum Rumah Sakit Polri Kramat Jati, untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Kami menunggu hasil visum. Kami belum dapat memastikan apa penyebab meninggal," tandas Dasril. Polisi juga tidak menemukan adanya luka di tubuh 3 jasad tersebut. (Rmn/Ein)
Diduga Keracunan Obat Nyamuk Bakar, 1 Keluarga Tewas
Polisi tidak menemukan adanya luka di tubuh 3 jasad yang ditemukan tewas di dalam mobil minibus.
Diperbarui 17 Apr 2015, 16:33 WIBDiterbitkan 17 Apr 2015, 16:33 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Terbebani Menang, Jakarta Livin Mandiri Gagal ke Final Four PLN Mobile Proliga 2025
Fenomena Alam Perigee dan Banjir Rob, Mengapa Bulan Dekat Bumi Bisa Picu Banjir?
Awal Puasa Ramadhan 2025 Berpotensi Beda, Ini Analisis Pakar BRIN
Prediksi Harga Emas Tembus Rp 2 Juta Segram, Kapan?
Apa Itu WiFi? Dari Sejarah, Fungsi hingga Cara Kerjanya
Kabar Terbaru Rumah Abah Jajang dengan Pemandangan Indah, Benarkah Masih Ramai Pengunjung?
Apa Tujuan Mewarnai dalam Proses Menggambar: Manfaat dan Perkembangan Anak
Gus Baha Kisahkan 3 Orang yang Berdebat di Pintu Surga, Endingnya Bikin Kaget
3 Resep Seblak Sehat: Tetap Pedas, tapi Lebih Bergizi
Kalahkan Girona, Real Madrid Tempel Ketat Barcelona
Kondisi Paus Fransiskus: Masih Kritis dan Terdeteksi Gagal Ginjal, tapi Masih Ikut Misa Minggu
Mengenal Sukatani, Band Punk Asal Purbalingga yang Menuai Polemik