Liputan6.com, Jakarta - Menjelang kongres yang berlangsung 11 Mei 2015 mendatang, Partai Demokrat digoyang masalah internal. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kini bahkan mendapatkan somasi dari kadernya sendiri.
Sejumlah ketua dewan pimpinan cabang (DPC) Partai Demokrat dikabarkan digeser posisinya dan digantikan oleh pelaksana tugas (Plt). 3 Di antaranya, yakni Ketua DPCÂ Partai Demokrat Kota Pasuruan Dendy Kukuh Santoso, Ketua DPC Kabupaten Nganjuk Basuki, dan Ketua DPC Kota Surabaya Dadik Risdaryanto.
Ketiganya dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh pelaksana tugas pada akhir Agustus 2014. Pencopotan mereka melalui SK yang ditandatangani oleh Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan serta Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono. Akibatnya, ketiganya pun terancam tak bisa memberikan suara saat Kongres Partai Demokrat nanti.
Tak terima dengan putusan tersebut, ketiganya pun melayangkan somasi kepada 3 pimpinan Partai Demokrat, yakni SBY, Syarief Hasan, dan Ibas.
"3 Klien kami telah dirampas hak hukum dan politiknya tanpa diberitahu apa kesalahannya, tembusan surat SK tidak pernah diberikan kepada dia," kata pengacara ketiga Ketua DPC PD yang dilengserkan, Rio Ramabaskara di Jakarta, Senin (20/4/2015).
"3 Orang klien saya ini Ketua DPC PD, mereka orang lama yang telah berkeringat dan berdarah untuk PD, sudah berpestasi meningkatkan suara di daerah masing-masing. (Tapi) Mereka digantikan oleh Plt yang prosesnya nggak tertib administrasi," imbuh dia.
Somasi
Advertisement
Menurut Rio, ketiga kliennya dipecat rata-rata pada akhir agustus 2014. Mereka, kata dia, berharap agar suaranya di Kongres PD tak hilang. Karena itu, sambung Rio, mereka menuntut para petinggi partai berlambang mercy itu menjelaskan alasan pemecatan tersebut.
"Kita berikan waktu 2 hari DPP Demokrat tanggapi somasi ini, kalau seandainya somasi nggak diindahkan kita buktikan dengan gugatan karena melakukan tidakan melawan hukum," ucap dia.
Rio mengaku akan menunggu jawaban dari somasi ini hingga Rabu 22 April 2015. Dan jika belum ada jawaban, dia akan melayangkan somasi ke-dua. Namun bila Jumat 24 April 2015 somasi tak kunjung diindahkan, maka pihaknya bakal langsung ke pengadilan.
"Ada kemungkinan akan dipengadilan. Minggu depan kita laporkan. Saya berharap ini bisa selesai sebelum kongres," pungkas Rio. (Ndy/Mut)