Liputan6.com, Kathmandu - Korban gempa berkuatan 7,9 SR yang melanda Nepal terus meningkat. Polisi mengatakan bahwa setidaknya 1.130 orang dinyatakan tewas. Gempa susulan yang kuat juga masih mengguncang wilayah tersebut selama berjam-jam.
Gempa menghancurkan rumah dan kuil-kuil kuno serta memicu longsor di Gunung Everest. Menteri informasi dan Komunikasi Nepal Minendra Rija seperti dikutip nbcnews mengatakan, bahwa hampir 600 orang telah meninggal. Namun dia memperingatkan "Angka itu akan naik."
Pusat gempa terjadi di 50 mil dari ibukota Kathmandu dan 50 mil timur dari kota terbesar kedua Nepal Pokhara. Getaran gempa dirasakan sejauh negara-negara tetangga dan menewaskan sedikitnya 34 orang di India, 12 di Tibet, dan dua orang di Bangladesh.
Gempa dangkal ini merupakan peristiwa terburuk dalam hampir satu abad. Ini melanda selama musim semi mendaki, ketika ratusan ribu wisatawan datang untuk mendaki gunung dan untuk tur candi Hindu kuno di Kathmandu.
Usai gempa menerjang, Nepal masih digoyang 16 gempa susulan, termasuk berkekuatan 6,6 SR satu jam setelah kejadian.
Banyak bangunan hancur di pusat Old Kathmandu, termasuk kuil-kuil kuno dan menara. Nepal telah memiliki catatan dari bencana alam. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, gempa di Nepal terburuk terjadi pada 1934 yang menewaskan lebih dari 10.000 orang. Â
Di China, ratusan tentara yang tergabung dalam pasukan militer Shigatse bergegas ke perbatasan untuk membantu penyelamatan korban gempa.
USGS merevisi ukuran gempa yang merasa di negara tetangga India dan Pakistan, dari perkiraan 7,5 skala Richter awal. (Ali)
Energi & Tambang