Korban Tewas Gempa Nepal Capai 876 Orang

Pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat di daerah bencana.

oleh Muhammad Ali diperbarui 25 Apr 2015, 21:12 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2015, 21:12 WIB
Gempa di Nepal.
Gempa di Nepal. (Reuters)

Liputan6.com, Kathmandu - Gempa 7,9 SR melanda daerah antara ibukota, Kathmandu, dan kota Pokhara, Nepal. Korban tewas pun terus bertambah.

Seorang juru bicara polisi setempat mengatakan 876 orang tewas dalam gempa tersebut. 524 Di antaranya meregang nyawa di Kathmandu.

"Lebih dari 1.700 orang terluka," imbuh dia seperti dikutip BBC, Sabtu (25/4/2015).

Dia memperkirakan masih banyak lagi yang terperangkap di bawah reruntuhan.

Sejauh ini, pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat di daerah bencana.

Menteri Informasi Nepal Minendra Rijal mengatakan terjadi kerusakan besar di pusat gempa. Pihaknya pun meminta dunia internasional untuk segera memberikan bantuan.

"Kita perlu dukungan dari berbagai lembaga internasional, yang bisa menangani beragam jenis kondisi darurat seperti yang kita hadapi sekarang," ucap dia.

Tim penyelamat terus melakukan evakuasi korban. Mereka menggali puing-puing bangunan runtuh di ibukota Nepal, mencari korban yang tertimpa reruntuhan.

Sejumlah bangunan bersejarah juga dilaporkan hancur, di antaranya adalah Dharahara Tower. Dikhawatirkan banyak orang terjebak dan tertimbun saat bangunan itu runtuh.

Setelah gempa terjadi, warga takut keluar ke jalan-jalan. Ponsel dan komunikasi di wilayah itu pun terganggu.

Gempa 7.9 Skala Richter mengguncang dekat ibukota Nepal, Kathmandu. Menurut Badan Survei Geologi AS (USGS), guncangan yang terjadi pada Sabtu siang waktu setempat itu diperkirakan memporak-porandakan area di kawasan pegunungan di negara Asia Tengah tersebut.

CNN melaporkan pusat gempa Nepal berada pada kedalaman 11,9 kilometer. Getaran gempa juga dirasakan di sejumlah wilayah di India, Bangladesh, Tibet dan di Gunung Everest. (Ali/Tnt)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya