Ahli Sepakat Duplik Teddy Minahasa, Doddy Prawiranegara Miliki Motif Ekonomi

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel sepakat dengan pernyataan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa dalam dupliknya terkait motif ekonomi Doddy Prawiranegara.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2023, 15:23 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2023, 08:19 WIB
Sidang Perdana Teddy Minahasa Putra
Terdakwa Mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa Putra memasuki ruangan untuk menjalani sidang perdana kasus narkoba di PN Jakarta Barat, Kamis (2/2/2023). Sebelumnya, pada Rabu (1/2/2023), enam anak buah Teddy Minahasa sudah lebih dulu menjalani sidang perdana dalam kasus yang sama di PN Jakarta Barat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Liputan6.com, Jakarta Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel sepakat dengan pernyataan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa dalam dupliknya terkait motif ekonomi Doddy Prawiranegara dalam kasus peredaran narkoba.
 
Seperti diketahui dalam sidang duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar), Jumat 28 April 2023 kemarin, Teddy Minahasa membeberkan Doddy Prawiranegara memiliki motif ekonomi guna pengurusan kenaikan jabatan di Mabes Polri. 
 
"Pada tanggal 13 dan 14 September 2022 ditemukan adanya percakapan antara Doddy Prawiranegara dengan Syamsul Maarif, dimana dari percakapan tersebut terang benderang bahwa Doddy Prawiranegara yang memiliki motif ekonomi untuk mengurus kariernya," ujar Teddy Minahasa.
 
Dalam persidangan tersebut Teddy menunjukan gambar hasil digital forensik bukti percakapan antara Doddy Prawiranegara dengan Syamsul Maarif. Dalam gambar tersebut Teddy Minahasa menyoroti kalimat 'tuntaskan Anita' dan 'soalnya Pak TM dah kirim usulan gwe ke Polresta Bukittinggi'. 
 
"Dari gambaran percakapan di atas sudah jelas bahwa Doddy Prawiranegara punya motif ekonomi dan punya niat jahat (mens rea) untuk menjual sabu dengan memerintahkan Syamsul Maarif dengan kalimat 'tuntaskan Anita'," kata Teddy. 
 
Motif ekonomi Doddy Prawiranegara juga diperkuat dalam percakapan dengan Syamsul Maarif tanggal 14 September 2022 dengan kalimat dari Doddy Prawiranegara 'pinjem duit gak ada, mosok gak bantu pak' dan juga kalimat 'usulan gwe dah dikirim ke Mabes'.
 
Menurut Teddy, keinginan Doddy ingin naik pangkat ini menjadi dalil kuat adanya motif ekonomi pada Doddy Prawiranegara.   
 
"Keinginan Doddy Prawiranegara menjadi kombes dengan jabatan Kapolresta itu yang mendorong dia butuh modal untuk mengurus kariernya," kata Teddy Minahasa.

 

 

Motif Ekonomi Doddy Prawiranegara

Pernyataan Teddy Minahasa dalam dupliknya ini disepakati oleh Reza Indragiri Amriel. Menurutnya dari fakta persidangan nyata adanya motif ekonomi pada Doddy Prawiranegara dalam perkara ini. Dia menuntut majelis hakim memperhatikan fakta tersebut.
 
"Dengan uraian di atas, terbenarkan sudah salah satu simpulan TM (Teddy Minahasa) yakni, DP (Doddy Prawiranegara) bermain sendiri dengan 3,3 kg sabu di Jakarta. Dalam bahasa TM, DP menjual narkoba untuk mendapatkan dana segar untuk sebuah misi. Misi dimaksud adalah, mencuplik kosakata Syamsul Ma'arif, 'tembak Mabes guna memuluskan kepangkatan dan jabatan DP," kata Reza dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/4/2023).
Infografis Sederet Hal Beratkan Tuntutan Mati Irjen Teddy Minahasa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sederet Hal Beratkan Tuntutan Mati Irjen Teddy Minahasa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya