Ketua DPR: Reshuffle Kabinet Jokowi-JK Diharap Segera

Memasuki 6 bulan pemerintahan Jokowi-JK isu reshuffle kabinet mulai menyeruak.

oleh Ahmad Romadoni Taufiqurrohman diperbarui 07 Mei 2015, 11:36 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2015, 11:36 WIB
Ketua DPR RI Pimpin Rapat Paripurna DPR Jelang Reses
Ketua DPR RI Setya Novanto (kanan) menyampaikan pidato saat sidang paripurna di Komplek Parlemen, Jakarta. Jumat (24/04/2015). Sidang Paripurna yang beragendakan Laporan Komisi III DPR RI terhadap Hasil Pembahasan atas RUU. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki 6 bulan pemerintahan Jokowi-JK isu reshuffle kabinet mulai menyeruak. Terkait hal itu, Ketua DPR Setya Novanto menilai Jokowi harus segera melakukan reshuffle.

"Tentu reshuffle ini kita harapkan segera, meskipun kita tahu sudah 6 bulan para menteri-menterinya dalam menjalankan program," ujar Setya di Balaikota, Jakarta usai menghadiri Inagurasi Women for The World di Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Menurut politisi Partai Golkar itu, evaluasi memang sudah seharusnya diberikan presiden pada para menterinya. Sebagai pengawas pemerintah, dia juga melihat ada beberapa menteri yang memang harus dipertimbangkan kinerjanya.

"Ini ada hal-hal yang saya lihat beberapa menteri perlu jadi satu evaluasi dan kita harapkan semua ada di kantong Presiden," ujar dia.

Setya mengaku menghormati keputusan Presiden untuk mengganti beberapa anak buahnya yang dinilai kurang cakap bekerja selama 6 bulan ini. Namun dia tidak akan ikut campur karena reshuffle sepenuhnya hak Presiden.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama ada yang dalam pergantian. Tentu kita serahkan pada Presiden," pungkas Setya.

Menteri Harus di-Warning

Sementara Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menilai, meskipun reshuffle hak prerogatif Jokowi, seharusnya Presiden bisa mengarahkan para menterinya yang kinerjanya belum maksimal.

"(Reshuffle) Itu kan hak prerogratif Presiden Jokowi. Tapi ‎kami rasa Pak Jokowi harus beri warning dan arahan kepada menteri yang belum maksimal‎ kinerjanya," kata Agus.

Lalu siapa menurut dia menteri yang harus diberi peringatan oleh Jokowi?

Menurut politisi Partai Demokrat itu, kinerja tim ekonomi yang dibentuk oleh Presiden Jokowi yang harus diarahkan. Lantaran, kata dia, ekonomi Indonesia kini semakin lemah.

"Kita lihat ‎rupiah kita terhadap dolar hari ini melemah dan belum bisa recovery (pulih) nilai tukarnya sampai sekarang. Saya rasa memang ini harus segera dibenahi tim ekonominya apalagi sekarang semua kebutuhan pokok harganya naik," ujar dia.

"Apa lagi beberapa menterinya suka tidak melaporkan hasil kerjanya ke Pak Jokowi," sambung dia.

Namun demikian, Agus percaya jika Jokowi pasti lebih memahami ‎para menterinya tersebut. "Saya yakin karena reshuffle itu hak prerogratif Presiden Jokowi, beliau pasti akan melakukan yang terbaik," tandas Agus. (Ndy/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya