Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan Presiden sebelumnya, Presiden RI ke-7 Joko Widodo memilih tinggal di Istana Kepresidenan, Jakarta. Presiden yang akrab disapa Jokowi ini pun menjadi Presiden ketiga yang pernah menetap di istana.
Presiden RI yang pernah menetap di Istana Presiden Jakarta pertama kali adalah Presiden Sukarno, kemudian Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sedangkan 4 Presiden lainnya memilih tinggal di luar istana.
Di komplek Istana Presiden berdiri 2 bangunan istana megah yang merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda, yakni Istana Merdeka yang terletak di bagian depan, dekat pintu utama kompleks istana serta menghadap Tugu Monas, dan Istana Negara, terletak di belakang Istana Merdeka.
Dulu istana ini bernama Istana Gambir, merupakan bangunan bersejarah yang mempunyai sisi lain untuk dicermati. Salah satu yang menarik perhatian adalah keberadaan Ki Hujan.
Ki Hujan bukanlah nama orang, melainkan nama sebuah pohon trembesi berukuran besar. Pohon besar bernama latin Samanea Saman itu berada persis di tengah-tengah halaman istana, di antara Istana Merdeka dan Istana Negara.
Informasi yang diperoleh Liputan6.com, Pohon Trembesi itu sudah ada sejak 1870. Usianya bahkan lebih tua 3 tahun dari bangunan istana yang selesai dibangun pada 1879.
Ki Hujan hingga kini masih berdiri kokoh. Cabang pohonnya menjulur ke segala arah, membentuk payung besar yang menaungi hamparan rumput hijau yang ada di bawahnya.
Saking besarnya, 2 cabang Ki Hujan yang berukuran jumbo harus disanggah besi agar tidak menyentuh tanah dan patah akibat menahan beban berat dan faktor usia.
Agar tetap indah dipandang mata, petugas kebersihan istana rutin setiap hari membersihkan taman dan daun-daun Ki Hujan yang gugur ke tanah.
>>Next>>
145 Tahun
145 Tahun
Seorang petugas kebersihan di lingkungan Istana mengatakan, keberadaan Ki Hujan membuat suasana semakin hijau dan sejuk.
"Pohon Trembesi besar ini membuat burung-burung berdatangan. Macam-macam burung ada di sini. Ki Hujan sudah lama sekali, sudah 140 tahun lebih umurnya," ucap seorang petugas kebersihan istana.
Lingkungan asri Istana Presiden memang membuat mata siapapun yang melihatnya menjadi tenang. Asri, hijau, bersih dan diramaikan kicauan burung yang saling bersahutan. Melintas di sekitar Ki Hujan, akan terdengar kicau Burung Prenjak, Emprit, dan Kutilang.
Burung-burung itu tak sungkan terbang dari satu dahan ke dahan lainnya sambil berkicau bersahut-sahutan meski banyak orang berjalan di sekitar taman.
Kenyamanan membuat Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi kerap menggelar acara resmi di bawah Ki Hujan. Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY juga kerap bertemu menterinya di gazebo yang dibangun di bawah Ki Hujan.
Bahkan Presiden Jokowi beberapa kali mengumumkan keputusan penting di sekitar Ki Hujan. Di antaranya saat Jokowi mengumumkan nama-nama menteri yang akan mengisi kabinetnya.
Terakhir, Presiden Jokowi menjadikan taman tempat Ki Hujan berdiri menjadi lokasi jamuan makan malam tamu negara yang mengikuti [Konferensi Asia Afrika](/2218445 "") April lalu.
Seandainya Ki Hujan bisa bicara, mungkin dia akan bersaksi tentang segala peristiwa yang terjadi di komplek Istana Presiden sejak 145 tahun lalu. Dialah saksi sejarah yang melihat jatuhnya kolonial Belanda ke tangan pejuang RI dan menyaksikan pergantian 6 rezim penguasa di negeri ini. (Sun/Mut)
Advertisement