Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menegaskan komitmennya untuk memajukan pasar modal syariah melalui acara HERSHARE 2025 yang berlangsung di Kota Makassar.
Acara yang bertemakan Brain, Beauty, Wealthy ini juga menjadi ajang untuk memperingati Hari Kartini dan mempromosikan inklusi keuangan syariah, dengan fokus pada partisipasi perempuan dalam pasar modal.
Dalam sambutannya, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyoroti perkembangan pesat pasar modal syariah Indonesia yang telah menjadi daya tarik utama bagi investor domestik dan internasional. "Pasar modal syariah Indonesia telah berkembang dengan pesat dan semakin menarik di mata investor," ungkap Jeffrey, Jumat (25/4/2025).
Advertisement
Pengakuan global terhadap pasar modal syariah Indonesia, di antaranya seperti penghargaan the best Islamic capital market dari Global Islamic Finance Award selama empat tahun berturut-turut. Menurut Jeffrey, ini adalah bukti nyata kemajuan pasar modal syariah Indonesia.
Pertumbuhan Signifikan
Sejak dimulainya inisiatif pasar modal syariah, BEI telah mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah saham syariah yang terdaftar.
"Dalam lima tahun terakhir, jumlah saham syariah yang tercatat di BEI meningkat 55,71%, dari 429 saham menjadi 668 saham syariah. Ini menunjukkan antusiasme yang besar terhadap investasi berbasis syariah di Indonesia," jelas Jeffrey.
Pasar modal syariah Indonesia juga berhasil mencatatkan kontribusi signifikan terhadap kapitalisasi pasar secara keseluruhan. Saat ini, saham syariah menyumbang 59% dari total kapitalisasi pasar yang mencapai lebih dari 11.000 triliun rupiah.
Bahkan, kontribusi saham syariah terhadap transaksi harian di pasar modal Indonesia mencapai 52% dalam hal nilai transaksi, 72% dalam frekuensi transaksi, dan 58% dalam volume transaksi. Salah satu inovasi besar yang menjadi kebanggaan Indonesia adalah pengembangan online trading system syariah yang pertama di dunia.
"Beberapa tahun lalu, CEO Abu Dhabi Stock Exchange datang ke Indonesia untuk belajar tentang sistem ini, yang memungkinkan investor di seluruh Indonesia, termasuk di daerah seperti Sulawesi Selatan, untuk bertransaksi saham syariah dengan mudah dan terjangkau," tambah Jeffrey.
Kemajuan Pasar Modal Syariah
Kemajuan pasar modal syariah Indonesia juga mencakup aspek lain, seperti mekanisme transaksi yang telah memenuhi prinsip syariah, dari proses di bursa hingga penyelesaian transaksi.
BEI juga memperkenalkan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi investor, termasuk program Invest Troopers, IDX Islamic Challenge, dan IDX Islamic Dare to Invest.
Dengan berbagai pencapaian tersebut, Jeffrey optimis bahwa pasar modal syariah Indonesia akan terus berkembang, memberikan peluang bagi lebih banyak investor, terutama perempuan, untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.
"Kami berharap melalui program-program ini, lebih banyak perempuan, terutama di Sulawesi Selatan, dapat berinvestasi dan menjadi bagian dari pertumbuhan pasar modal syariah yang berkelanjutan," tutupnya.
Advertisement
Data Investor
Perhatian terhadap investor syariah perempuan tersebut tidak lepas dari kehadiran dan partisipasi mereka di industri pasar modal Indonesia.
Dari total jumlah investor pasar modal yang mencapai 16.021.179 investor sampai dengan 22 April 2025, lebih dari 37% merupakan investor perempuan yang total asetnya mencapai lebih dari Rp 500 triliun atau lebih dari 30% dari total aset investor pasar modal, berdasarkan data dari C-BEST dan S-Invest KSEI.
Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat inklusi perempuan terkait pasar modal masih lebih rendah, jika dibandingkan dengan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dikeluarkan oleh OJK pada tahun 2024.
Dari sisi gender, indeks literasi keuangan komposit perempuan lebih tinggi yakni sebesar 66,75% dibanding laki-laki 64,14%.
Sementara itu, indeks inklusi keuangan komposit perempuan juga lebih tinggi yakni sebesar 76,08% dibanding laki-laki sebesar 73,97%. Oleh karena hal tersebut, HERSHARE 2025 diselenggarakan untuk memberikan wadah yang tepat bagi para perempuan meningkatkan pengetahuan terkait berinvestasi di pasar modal.
Melalui penyelenggaraan HERSHARE 2025 ini diharapkan semakin banyak perempuan yang terlibat aktif dalam berinvestasi khususnya di pasar modal syariah Indonesia.
Stigma bahwa investasi bersifat rumit dan hanya bisa dilakukan oleh laki-laki dapat berubah sehingga inklusi pasar modal menjangkau semua gender dan latar belakang masyarakat Indonesia.
Selain itu pula, ke depannya diharapkan inklusi dan partisipasi perempuan di pasar modal syariah Indonesia semakin meningkat dengan berbekal pengetahuan yang juga memadai.
