Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Kaukus Penyelamat Partai Demokrat menyambangi Gedung KPK Jakarta. Mereka meminta lembaga antikorupsi ini ikut mengawasi Kongres Partai Demokrat yang akan berlangsung pada 11-13 Mei 2015 di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut mereka, bantuan KPK diperlukan untuk mengantisipasi adanya dugaan politik uang dalam kongres nanti.
"Dalam pengamatan kami, telah terjadi upaya untuk membuat Kongres Surabaya tak kondusif terhadap penyelenggaraan forum demokrasi," ujar salah seorang aktivis Kaukus Penyelamat Partai Demokrat, Dadi Risdaryanto di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Dadi yang juga merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya ini menyebut, dugaan politik uang pada kongres partainya itu sudah terlihat dengan adanya rumor pemberian uang akomodasi kepada para peserta kongres yang sebagian besar adalah penyelenggara negara, yakni Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, Wakil Wali Kota, serta Anggota DPRD.
"Dari situ perlu ada audit keuangan Kongres dan dana Kepanitiaan Kongres. Kita hanya ingin Partai Demokrat yang mengusung semangat 'Bersih, Santun, dan Cerdas' perlu untuk konsisten menjalankan proses politik yang jauh dari money politics," kata Dadi.
Seluruh kader, lanjut Dadi, berharap kongres dapat berjalan dengan baik dan melahirkan pemimpin sesuai semangat partai. Dan tidak terjadi lagi perisitiwa seperti Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 lalu.
"Kami berharap, kami antisipasi, jangan sampai Kongres di Bandung itu terulang kembali. Kami antisipasi agar ke depan langkah Partai Demokrat lebih mulus lagi," imbuh dia.
Tidak hanya ke KPK, Kaukus Penyelamat Partai Demokrat ini juga akan mengirim surat ke Presiden Joko Widodo agar turut memantau kongres ini diselenggarakan tanpa ada intervensi pihak manapun.
"Kita berharap ke Pak Presiden untuk ikut membantu dalam rangka menetralisir kongres tersebut. Jangan sampai ada aparat pemerintahan yang terlibat dalam Kongres Demokrat. Sehingga dalam pelaksanaan Kongres jika memang aklamasi ya aklamasi yang tak dipaksakan," pungkas Dadi. (Ali)
Kader Demokrat Minta KPK Awasi Kongres Partainya di Surabaya
Kongres diharapkan dapat berjalan dengan baik dan melahirkan pemimpin sesuai semangat partai.
Diperbarui 08 Mei 2015, 23:12 WIBDiterbitkan 08 Mei 2015, 23:12 WIB
Komunitas Saya Perempuan Antikorupsi! (SPAK) memasang banner raksasa bertuliskan "Saya Perempuan Anti Korupsi" di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/4/2015). Pemasangan banner tersebut dalam rangka memperingati Hari Kartini. (Liputan6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Transaksi Derivatif Kripto di CFX Tembus Rp 11,24 Triliun
Cara Berhubungan Intim yang Baik Menurut Islam, Lengkap dengan Doanya
Donald Trump Klaim Para Pemimpin Dunia 'Menjilat' untuk Bersepakat Soal Kenaikan Tarif Resiprokal
Pramono Anung Copot Direktur IT Bank DKI, Sistem Error dan Diduga Bocor
Harga Emas Antam Kembali Naik, Begini Cara Beli dan Menjualnya
Gemini 2.5 Mampu Lakukan Analisis Mendalam, Bisa Bantu Tingkatkan Produktivitas Bisnis
Harapan Manchester United Pupus, Viktor Gyokeres Selangkah Lagi Jadi Milik Rival
350 Kata-Kata Bikin Baper Romantis dan Menyentuh Hati
Smelter Merah Putih Siap Produksi FeNi Rendah Emisi Akhir April 2025
JUMBO Jadi Film Animasi Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
VIDEO: Dubes RI untuk AS Sudah Kosong hampir 2 Tahun, Siapa Kandidat Kuatnya?
Kegiatan Seru Nicole Rossi di Lokasi Syuting Asmara Gen Z, Spill Isi Tas Bawaannya hingga Ditantang Menggambar