Pensiun Juli Nanti, Mbah Rono Tetap Akan Peduli Merapi

Bila telah pensiun, Mbah Rono mengaku siap jika suatu saat dirinya dimintai pendapat terkait aktivitas gunung, khususnya Merapi.

oleh Yanuar H diperbarui 19 Mei 2015, 03:22 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2015, 03:22 WIB
surono
Bila telah pensiun, Mbah Rono mengaku siap jika suatu saat dirinya dimintai pendapat terkait aktivitas gunung, khususnya Merapi. (Foto: Antara)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kepala Badan Geologi Surono yang biasa dipanggil Mbah Rono akan memasuki masa pensiun pada Juli mendatang. Mbah Rono menjadi dekat dengan publik usai erupsi besar Gunung Merapi pada 2010 lalu.

Surono saat itu menjabat sebagai Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ia mengemban tugas yang berat, yakni mengambil keputusan dari data data seperti alat pemantauan serta visual, sehingga ribuan warga lereng Merapi berhasil diselamatkan.

Erupsi Merapi 2010 menjadikan Surono lebih dekat dengan warga lereng Merapi. Akhirnya pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 8 Juli 1955 itu mendapatkan gelar panggilan Mbah Rono bersanding dengan Mbah Maridjan juru kunci Merapi.

"Juli mendatang saya akan memasuki masa pensiun ," ujar Surono sembari tersenyum ketika ditemui di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Senin (18/05/2015).

Mbah Rono mengaku kan menjaga silaturahmi dengan masyarakat dan media. Ia pun siap jika suatu saat dirinya dimintai pendapat terkait aktivitas gunung, khususnya Merapi. Ia pun mengaku akan aktif berdialog serta share informasi lewat media sosial serta komunitas-komunitas relawan.

"Saya suka pekerjaan membantu masyarakat. Mengamati gunung api adalah darah daging saya," tukas dia.

Bapak dua anak ini memiliki prinsip saat terjadi bencana zero tolerance for a safe life mengaku akan kembali ke rumahnya di Bandung. Walaupun di Bandung, ia hanya hidup sederhana dan tinggal di dekat kuburan. Berbeda jauh dengan pensiunan pejabat kebanyakan yang memilih hidup di perumahan.

"Rumah saya di Bandung itu dekat kuburan, bagi sebagian orang menakutkan bagi saya tidak karena lebih murah," canda dia.

Terkait insiden pendaki yang jatuh di kawah Merapi Mbah Rono mengatakan jika peristiwa ini menjadi perhatian publik. Sebab, semua hal yang berhubungan dengan Merapi selalu menarik diketahui.

Suami Sri Surahmi ini mengatakan jika kasus serupa pernah terjadi di Gunung Marapi. Namun kasusnya tidak seheboh di Merapi. Karena pentingnya pengamatan Gunung Merapi, ia memperkenalkan pejabat Kepala Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang baru.

"Makanya saya memperkenalkan kepala Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang baru kepada teman-teman BPPTKG karena Merapi berbeda dengan gunung lainnya," ucap Mbah Rono. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya