Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie atau Ical sudah menandatangani kesepakatan islah terbatas atau sementara. Tujuan islah ini untuk menghadapi Pilkada serentak 2015.
Kendati, Agung sebagai Ketua Umum hasil Munas Ancol mengatakan, pihaknya akan tetap berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yang notabene koalisi rival politik kubu Ical.
"Kerja sama koalisi monggo dengan sesama partai pendukung pemerintah baik PDIP, Nasdem, Hanura, PKP dan PPP. Kami terbuka untuk berkoalisi," ujar Agung, Jakarta, Minggu (31/5/2015).
Agung mengatakan hanya akan bekerjasama dengan partai pendukung pemerintah, agar sejalan dengan garis politiknya.
"Utamanya supaya garis politiknya sama. Meski tidak menutup kemungkinan dengan siapa saja selama legal punya SK Menkumham," tegas Agung.
Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan, belum membicarakan dengan kubu Ical terkait kerja sama dengan Koalisi Merah Putih (KMP).
"Belum, tapi kami kemarin hanya menjalani islah khusus. Yang penting niat kami bisa ikut Pilkada," pungkas Agung.
Dalam proses islah terbatas di rumah dinas Wapres Jusuf Kalla (JK), Sabtu 30 Mei kemarin disepakati 4 poin. Pertama, sepakat mendahulukan kepentingan Partai Golkar ke depan, sehingga ada calon kepala daerah yang bisa diusulkan pada Pilkada serentak 2015.
Kedua, setuju membentuk tim penyaringan bersama di daerah-daerah yang akan dilaksanakan Pilkada serentak 2015, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Ketiga, calon yang akan diajukan harus memenuhi kriteria yang disepakati bersama.
Keempat, pendaftaran calon kepada orang yang diajukan Partai Golkar pada Juli 2015 usulan dari Partai Golkar, ditandatangani DPP Partau Golkar yang diakui Komisi Pemilihan Umum (KPU). (Rmn/Mut)
Islah Sementara, Agung Tawarkan Ical Berkoalisi dengan KIH
Agung Laksono mengatakan hanya akan bekerja sama dengan partai pendukung pemerintah, agar sejalan dengan garis politiknya.
diperbarui 31 Mei 2015, 14:35 WIBDiterbitkan 31 Mei 2015, 14:35 WIB
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Ketum Partai Golkar versi munas Bali Aburizal Bakrie, Ketum Partai Golkar versi munas Ancol Agung Laksono berjabat tangan setelah penandatanganan kesepakatan islah di Jakarta, Sabtu (30/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fungsi Asam Folat untuk Ibu Hamil: Manfaat dan Cara Mencukupinya
Michael Saylor Bagikan Daftar 60 Pemegang Bitcoin Terbanyak di Dunia
Khawatir Pengusaha Bangkrut dan Warga Tak Sejahtera, MUI Minta Tunda PPN 12%
Diaspora Indonesia di Jerman Cerita soal Demokrasi Tempat Kerja hingga Capai Work-Life Balance
Kisah Benang dan Songkok Kiai As'ad yang Bikin Tank Tempur Belanda Tak Menemukan Keberadaan Pondok
Polisi Gerebek Pabrik Senpi Rakitan di Lampung Tengah, Satu Tersangka Ditangkap
MRT, LRT, dan Kereta Commuter Perpanjang Jam Operasional pada Malam Tahun Baru 2025
Sejumlah Ketum Parpol Bertemu Prabowo di Kertanegara, Apa yang Sedang Dibahas?
Fungsi Hidung dalam Proses Pernapasan: Peran Penting Organ Pernapasan Utama
Mengenal Fuso Canter FE 74 HD, Truk yang Cocok untuk di Kebun Sawit
Tengok Cara Holding BUMN Danareksa Beri Kenyamanan ke Masyarakat selama Nataru
31 Ruas Jalan di Jakarta Ini Bakal Ditutup Saat Malam Tahun Baru, Simak Rekayasa Lalinnya