Kala Lastri si Penjual Keripik Kedatangan Tamu Bu Menteri

Wanita berbadan kurus ini terlihat semringah saat Menteri Khofifah mendatangi kediamannya.

oleh Audrey Santoso diperbarui 02 Jun 2015, 09:10 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2015, 09:10 WIB
Kala Lastri si Penjual Keripik Kedatangan Tamu Bu Menteri
(Audrey Santoso/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengakhiri kunjungan kerjanya di Blitar, Jawa Timur dengan bertamu ke rumah-rumah keluarga miskin di Desa Bendogerit, Kecamatan Sananwetan. Ia ingin memastikan bahwa program-program kementeriannya tepat sasaran.

Salah satu warga yang mendapat kunjungan ialah Lastri (39). Wanita berbadan kurus ini terlihat semringah saat Menteri Khofifah mendatangi kediamannya.

"Monggo Bu Menteri," sambutnya di depan rumah, Jalan Kalasan, Desa Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Blitar, Jawa Timur pada Senin 1 Juni 2015.

Lastri bercerita, sang suami telah wafat sekitar 1,5 tahun lalu. Sehari-hari ia berjualan keripik untuk menghidupi keenam anaknya. Setelah mendengar kondisi Lastri, Khofifah menanyakan tentang pendistribusian bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Niki (ini) Bu kartunya," ucap janda enam anak itu ketika menjamu Khofifah.

Tepat Sasaran

Usai mengunjungi rumah para warga, Khofifah mengatakan dalam mendata penerima PKH, pihaknya harus spesifik. Tidak melihat kondisi keluarga dari hanya dari tampilan fisik rumah saja. Namun juga mendalami keseharian para penghuninya agar program bantuan Kemensos dapat diterima warga yang memang membutuhkan perhatian lebih.

"Saya selalu minta detail informasi agar kita mendapat ketepatan sasaran lebih valid lagi. Berapa orang yang tinggal di dalam rumah itu? Kalau rumah itu permanen apakah rumah tumpangan atau mereka ngontrak? Kalau mereka belum belum punya rumah apakah mereka income-nya stabil," jelas Khofifah.

Khofifah mencontohkan kehidupan Lastri. Menurut dia, penjual keripik itu harus mendapat prioritas dalam Program Usaha Ekonomi Produktif atau Program Usaha Kelompok Bersama agar pendapatannya cukup untuk membiayai keenam anaknya.

Setelah memberdayakan warga dengan program usaha kecil tersebut, Khofifah juga menjabarkan bahwa pihaknya akan melakukan pendampingan yang bersifat integratif dari tahun ke tahun untuk mewujudkan keluarga mandiri. Sejauh ini, kata Khofifah, sudah ada 3,5 juta dari 15,5 juta kepala keluarga miskin yang menerima bantuan PKH.

"Jika di jumlah dengan total kuantitas sudah 28,7 warga kurang mampu yang terima (program PKH). Tahun ketiga kita harap rumah mereka sudah layak huni. Tahun keempat pendapatan bisa produktif dan tahun kelima mereka sudah bisa mandiri sehingga tahun keenam mereka diwisuda sebagai keluarga mandiri," pungkas Khofifah. (Ndy/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya