Lagi, Polisi Bongkar Prostitusi Online Anak di Kalibata City

Tiga orang ditangkap dalam operasi itu. Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari penyelidikan www.semprot.com.

oleh Audrey Santoso diperbarui 17 Jun 2015, 17:41 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2015, 17:41 WIB
[Bintang] Prostitusi Online
Ilustrasi prostitusi online. (via kriminalitas.com)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi kembali membongkar bisnis prostitusi online yang melibatkan anak di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Seorang mucikari dan dua PSK yang masih berstatus sebagai pelajar ditangkap oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Mudjiono mengatakan penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari penyelidikan www.semprot.com yang pada 24 April 2015.

"Penangkapan di Kalibata City hasil pengembangan penangkapan www.semprot.com terdahulu. Kami selidiki salah satu forum bernama Ojek Mesum," ujar Mudjiono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (17/6/2015).

Seperti yang sudah-sudah, polisi menyamar sebagai pelanggan dan memesan salah satu PSK untuk menjebak sang mucikari. Pada forum ini, sang admin memilih berkomunikasi dengan pelanggan menggunakan aplikasi LINE.

Berbeda dengan forum Ki Kumis yang memberikan layanan lengkap wanita dan kamar, forum Ojek Mesum hanya menyediakan layanan wanitanya. Pengguna harus menyiapkan tempat sendiri.

"Polisi yang menyamar berkomunikasi dengan pelaku lewat akun LINE dan mentransfer uang sejumlah Rp 450 ribu dan memesan kamar di Kalibata City," kata Mudji.

Setelah tempat ditentukan, mucikari berinisial ZUL mengantarkan wanita pesanan sesuai tanggal dan lokasi yang ditentukan. ZUL pun menunggu di lokasi hingga 'permainan' selesai untuk menagih kekurangan pembayaran.

"Saat itu kami ringkus tersangka dan dua PSK-nya yang berusia 15 dan 17 tahun. Yang 15 tahun masih berstatus pelajar kelas 1 SMA. Untuk PSK hanya kami periksa dan kembalikan ke orangtuanya," terang Mudji.

Kasubdit Cybercrime Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Suharyanto mengatakan Kalibata City dipilih sebagai lokasi penangkapan, karena umumnya para 'pemain' prostitusi menggunakan kamar-kamar di Kalibata City untuk menuntaskan transaksinya.

"Pengguna atau pelanggan kan tahu di sana (Kalibata City) 'bisa' untuk disewa, jadi lokasinya di sana," ucap Suharyono. (Bob/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya