Mega: Bagai Sensor, Saya Tahu Mana yang Bisa Jadi Kepala Daerah

Di hadapan para kadernya itu, Mega mengaku tak pernah salah memilih atau merekomendasikan sosok kepala daerah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Jun 2015, 16:42 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2015, 16:42 WIB
Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarmoputri. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP tengah bersiap menghadapi pilkada serentak yang rencananya digelar pada Desember 2015. Sang Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri pun memberikan wejangannya kepada 137 calon kepala daerah yang telah direkomendasikan partainya.

Di hadapan para kadernya itu, Mega mengaku tak pernah salah memilih atau merekomendasikan sosok kepala daerah. Dia mengibaratkan matanya bagai sensor, bisa membedakan mana calon yang cocok dan tidak.

"Mata saya ini bagaikan sensor. Kayak scan itu," kata Mega di sekolah calon kepala daerah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (28/6/2015).

"Mohon maaf, ini bukannya sombong. Tapi tahu mana yang jadi dan mana yang tidak. Kita bisa lihat orang dari matanya, body language-nya (bahasa tubuhnya). Sangat jelas kelihatan," imbuh mantan Presiden itu.

Dalam kesempatan itu, Mega juga menasihati para calon kepala daerah agar tak cuma fokus mencari dana untuk pilkada.

"Banyak orang yang hanya mencari dana. Sebagai calon, mohon maaf, ada yang sampai meninggal. Ternyata setelah ditelusuri, ada yang meminjam uang, ada yang menggadai barang," tutur Mega.

Karena itu, dia meminta para calon kepala daerah untuk meniru Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Sosok Ganjar dinilai kompeten lantaran dengan dana yang minim, namun dia mampu memenangkan kursi gubernur.

"Contohlah Pak Ganjar. Waktu itu di Jateng melawan Bibit Waluyo. Padahal dulu Bibit kita yang dukung. Tapi saat melihat rekam jejaknya. Saya tidak merekomendasikan kembali. Saya pusing karena Jateng ini basis PDIP," ujar dia.

"Akhirnya saya tunjuk Pak Ganjar. Dia mengatakan siap, padahal dananya minim. Tapi dia berhasil karena kepribadiannya dan niat tulus," tandas Mega. (Ndy/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya