PAN Diisukan Masuk Kabinet, Ini Jawaban Zulkilfi Hasan

Menjelang Idul Fitri, isu reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja kencang berembus. Sejumlah menteri diberitakan akan dievaluasi total.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 04 Jul 2015, 20:51 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2015, 20:51 WIB
Gelar Buka Puasa Bersama, Rumah Ketua MPR Diserbu Petinggi Partai
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengadakan acara Buka Puasa Bersama di Rumah Dinasnya, Jakarta, Senin (22/6/2015). Presiden dan sejumlah tokoh Parpol tampak hadir dalam acara tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, isu reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja kencang berembus. Sejumlah menteri diberitakan akan dievaluasi total.

Dalam isu perombakan kabinet pun Presiden Joko Widodo dikabarkan akan menunjuk sosok dari Koalisi Merah Putih (KMP). Salah satu partai yang digadang-gadang diajak bergabung ke pemerintahan adalah Partai Amanat Nasional atau PAN

Isu diajaknya kader PAN masuk Kabinet Kerja segera ditanggapi ketua umum partai tersebut, Zulkilfi Hasan. Ia menekankan, ada di dalam atau luar pemerintahan tidak begitu penting berpengaruh bagi partainya.

"Berkali-kali sudah saya sampaikan kita di dalam atau di luar kabinet sama terhormatnya. Itu saja jawaban saya," ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua MPR ini di Jakarta, Sabtu (4/7/2015).

Saat ditanya apakah PAN siap jika ajakan masuk ke dalam pemerintahan benar-benar terwujud, Zulkifli menyatakan dia tak mau berandai-adai. Sebab, hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden.

"Kalau ditawarkan, kalau diajak bagaimana? Kita dengar lihat kalau nya itu," tandas Zulkifli Hasan.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tidak mempermasalahkan jika kader parpol yang tergabung dalam KMP masuk dalam kabinet.

"Tidak ada masalah buat KMP. Posisi KMP pengabdian kepada negara. Mau kita di dalam atau di luar sama. Inisiatif pemerintah itu bisa menghasilkan yang baik," ujar Muzani di Jakarta, Jumat 3 Juli 2015.

Menurut Ketua Fraksi Gerindra di DPR itu, sekaranglah momentum yang tepat untuk melakukan reshuffle kabinet. Sebab, dalam keadaan ekonomi Indonesia yang tengah terpuruk, perombakan menteri di sektor ekonomi harus segera dilakukan. (Ans/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya