Ibu Diduga Penggergaji Bocah Merengek Minta Bertemu Anaknya

Perempuan berusia 47 tahun itu ingin Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) segera membawa pulang GT.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Jul 2015, 21:09 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2015, 21:09 WIB
Ilustrasi Penganiayaan (2)
Ilustrasi Penganiayaan

Liputan6.com, Jakarta - LSR, ibu yang diduga menganiaya anaknya, GT (12), tak dapat membendung air matanya ketika meminta dipertemukan dengan sang anak. Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru, perempuan berusia 47 tahun itu ingin Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) segera membawa pulang GT.

"Kita melihat ibu ini sangat ingin, dia tadi menyampaikan kepada KPAI, untuk memfasilitasi dia ingin bertemu anaknya. Kemudian tadi sempat nangis," ucap Audie usai menemui LSR di kediamannya di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Sabtu (4/7/2015).

Audie juga menjelaskan dalam pertemuan itu, terlihat dari raut wajah ibunda GT, LSR, sangat merindukan anaknya itu. Namun, mantan Kapolsek Setiabudi ini belum bisa menyimpulkan karena pemeriksaan LSR baru akan dilakukan pada Rabu pekan depan.

"Sementara karena keterangan ini bukan dalam proses penyidikan, kita kan di sini baru mengajak diskusi. Yang kelihatan oleh kita adalah pembicaraan seorang ibu yang merindu ingin ketemu anaknya. Sampai sejauh ini hanya itu yang kita dapatkan," ujar Audie.

Dugaan kasus kekerasan anak ini mulai terungkap saat bocah GT melarikan diri dari rumahnya di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan pada Jumat 26 Juni 2015.

Lalu bocah 12 tahun ini diserahkan ke LSM perlindungan anak, FNO Community dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), oleh warga sekitar. Kasus ini pun langsung dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Diduga bocah GT mengalami kekerasan dan penganiayaan dari ibu kandungnya LSR. Bahkan tangan bocah ini diduga sempat digergaji ibu, dan ditemukan luka lebam serta sundutan rokok di tubuhnya. (Ans/Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya