Gejala Rabies pada Manusia: Mirip Flu hingga Takut Air, Cahaya dan Angin

Rabies adalah penyakit berbahaya dengan gejala yang mirip flu, penting untuk mengenali tanda-tandanya agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 08 Apr 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 16:00 WIB
ciri anjing rabies
ciri anjing rabies ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Rabies adalah penyakit yang sangat serius dan berpotensi mematikan, disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat. Gejala rabies pada manusia dapat bervariasi dan sering kali muncul dalam beberapa tahap, sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda awalnya. 

Dalam Podcast Kementerian Kesehatan RI, Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya Dit.P2PM, Johanes Eko Kristiyadi, menjelaskan bahwa gejala rabies pada manusia kerap muncul dalam waktu 2 hingga 3 bulan setelah gigitan terjadi—tergantung dari lokasi luka gigitan dan jumlah virus yang masuk ke tubuh. Masa ini disebut sebagai masa inkubasi.

“Begitu digigit, kalau tidak ditangani, dia ada masa inkubasi antara dua minggu sampai delapan minggu. Tapi kasus-kasus yang di Indonesia yang kami temukan adalah antara dua bulan sampai tiga bulan, dari awal digigit baru timbul gejala. Nah, gejalanya di manusia ketika sudah timbul gejala klinis, ini akan sulit lagi tertolong. Maka angka kematiannya atau case fatality rate-nya, itu di Indonesia masih 100 persen terkait dengan rabies,” jelas Johanes.

Gigitan merupakan cara utama penularan rabies. Namun bukan hanya itu, cakaran hewan atau jilatan di luka terbuka juga berisiko menularkan virus. 

“Sebagian besar memang untuk penularan rabies ini melalui gigitan. Tapi ada cara-cara lain seperti cakaran... atau jilatan, meskipun kecil kemungkinannya,” ujar Johanes dalam Podcast Kemenkes, dikutip Selasa (8/4).

Meski berbagai hewan bisa menjadi perantara rabies—termasuk kucing dan kera—fakta di lapangan menunjukkan bahwa anjing masih menjadi penyebab utama penularan rabies di Indonesia.

“Di Indonesia, sekitar 98% penularannya masih berasal dari anjing,” ungkap Johanes.

Gejala Awal Mirip Flu dengan Tanda Khas

Gejala awal rabies pada manusia bisa menyerupai penyakit lainnya, seperti:

  • Demam
  • Nyeri atau rasa geli di sekitar bekas gigitan
  • Sakit tenggorokan
  • Tidak nafsu makan

Namun, rabies memiliki gejala khas yang sangat mencolok dan menjadi tanda bahaya, yaitu:

  • Hidrofobia (takut air)
  • Fotofobia (takut cahaya)
  • Aerofobia (takut angin)

“Ciri khususnya untuk yang rabies ini adalah hidrofobia, takut air. Terus takut cahaya, terus takut angin. Jadi ketika orang yang sudah timbul gejala klinis disodorkan air minum, dia akan takut, dia tidak akan minum. Kemudian seperti dikipas-kipas itu, dia juga akan takut. Makanya di dalam ruang isolasi itu dibuat redup,” tutur Johanes.

Ketiga gejala khas ini muncul karena virus rabies menyerang sistem saraf pusat, termasuk otak, dan memicu gangguan neurologis yang ekstrem.

Kunci Pencegahan: Cuci Luka dan Vaksinasi

Penanganan cepat setelah gigitan hewan diduga rabies sangat penting untuk mencegah infeksi berkembang. Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah cuci luka dengan sabun atau detergen dan air mengalir selama minimal 15 menit.

“Tata laksana kasus yang pertama dan utama adalah cuci luka. Cuci luka dengan sabun atau detergen. Kenapa? Karena virus ini mengandung selaput lemak. Jadi dengan sabun dan detergen, dia akan merusak virus tersebut,” jelas Johanes.

Setelah mencuci luka, penderita harus segera mendapatkan vaksinasi antirabies (VAR) dan, jika dibutuhkan, serum antirabies (SAR) sesuai indikasi medis. Vaksin akan merangsang pembentukan antibodi untuk melawan virus rabies dalam tubuh.

Mitos yang Perlu Dihindari

Masih banyak mitos beredar di masyarakat terkait penanganan gigitan anjing, seperti mengoles luka dengan kunyit, cabai, kopi, lemon, sirih, bahkan air comberan. Ini tidak hanya tidak efektif, tapi juga berbahaya karena bisa menunda penanganan medis yang benar.

“Sampai saat ini belum ada penelitian terkait kunyit dan lain sebagainya itu untuk bisa mencegah rabies. Salah satunya tetap cuci luka dengan sabun dan air mengalir, sabun selama 15 menit, kemudian vaksin,” tegas Johanes.

Ciri-Ciri Hewan Rabies

Rabies bukan hanya ancaman bagi manusia, tetapi juga bagi hewan peliharaan seperti kucing. Mengenali ciri-ciri kucing rabies sangat penting untuk melindungi hewan peliharaan dan mencegah penyebaran penyakit ini. Jika hewan peliharaan Anda menunjukkan gejala seperti agresivitas, kesulitan menelan, atau kelumpuhan, segera hubungi dokter hewan.

Pantau hewan yang menggigit Anda selama 14 hari untuk melihat gejala rabies. Jika hewan tersebut mati dalam periode tersebut, informasikan kepada petugas kesehatan.

Kementerian Kesehatan bekerja sama erat dengan Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Kesehatan Hewan.

“Ada Direktorat yang menangani fungsi kesehatan hewan, yaitu Direktorat Kesehatan Hewan di Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian,” ujar Johanes.

Adapun beberapa ciri khas hewan yang terinfeksi rabies:

  • Menggigit tanpa provokasi.
  • Berperilaku aneh atau agresif.
  • Tidak mengenali pemiliknya.
  • Air liur berlebihan (hipersalivasi).
  • Ekor melengkung ke bawah.
  • Sering menggigit lebih dari satu korban.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya