Menteri Tedjo: Pemerintah Pulihkan Papua dengan Pembangunan

Presiden Joko Widodo menginginkan agar pembangunan Indonesia dimulai dari timur.

oleh Oscar Ferri diperbarui 29 Jul 2015, 14:05 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2015, 14:05 WIB
Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno
Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemananan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan perlunya dilakukan pembangunan merata di tanah Papua. Karenanya‎ Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus memberi perhatian kepada masyarakat Papua.

Menurut dia, pendekatan terhadap masyarakat di Bumi Cendrawasih tidak bisa dilakukan dengan cara kekerasan. Mereka akan ramah bila didekati dengan ramah.

"Kalau mereka di sentuh malah akan sangat ramah, tapi kalau dimusuhi mereka bisa sangat marah. Itu yang saya tahu mengenai Papua," ujar Tedjo dalam acara seminar 'Suara untuk Papua' di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Tedjo mengatakan, bahwa pembangunan Papua harus diteruskan. Pun begitu, dialog dengan tokoh-tokoh agama, adat, maupun elemen masyarakat juga harus terus diintensifkan.‎ Tujuannya, agar tidak terjadi kasus-kasus kekerasan di tanah Papua.

"Pembagunan berjalan, dan dialog juga berjalan," kata dia.

Khusus pembangunan, lanjut Tedjo, semua pembangunan infrastruktur juga mesti difokuskan oleh pemerintah. Mengingat, dengan pembangunan yang belum merata di Papua, harga-harga kebutuhan pokok di sana begitu tinggi dari harga pasaran.

"Harga 1 sak semen itu di sana Rp 1,7 juta. Itu mahal. Karena semua dibawa dengan pesawat," ujar dia.

Untuk itu, sudah saatnya pembangunan Papua secara merata dilakukan. Apalagi, Presiden Joko Widodo menginginkan agar pembangunan Indonesia dimulai dari timur.

"‎Pemulihan Papua ini harus dimulai, jangan terpisah dan dipusatkan di barat. Bapak Jokowi ingin pembangunan dimulai dari timur," ucap Politikus Partai Nasdem itu. (Osc/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya