PDIP: Belajar dari Pilkada DKI, Parpol Harus Berani Usung Calon

Anggota Komisi III DPR ini mengkritik parpol yang enggan mengajukan pasangan sehingga munculnya fenomena calon tunggal di pilkada 2015.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 09 Agu 2015, 04:38 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2015, 04:38 WIB
Hukuman Mati Bagi Koruptor Melanggar HAM?
Masinton Pasaribu (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Calon kepala daerah yang memiliki dukungan politik kuat belum tentu menang di ajang pemilihan kepala daerah (pilkada). Hal itu telah dibuktikan saat Pilkada DKI 2012. Karena itu, partai politik jangan takut memunculkan calon untuk melawan petahana.

"Pilgub Jakarta, survei katakan Fauzi Bowo (calon petahana) bakal menang satu putaran, lalu semua partai merapat ke dia," kata politisi PDIP Masinton Pasaribu di Kantor Nasdem, Jakarta, Sabtu (8/8/2015).

Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, calon petahana adalah Fauzi Bowo atau Foke yang berpasangan dengan Nachrowli Ramli. Mereka berhadapan dengan Jokowi-Ahok. Hasilnya pilkada dimenangkan pasangan Jokowi-Ahok.

Saat itu, PDIP dan Gerindra berani mengusung Jokowi-Ahok melawan Foke-Nara. Di sisi lain, survei saat itu menunjukkan calon petahana sulit kalah.

"Toh pernah di Jakarta, Fauzi Bowo yang dulu survei memenangkan 70%, malah kalah. Survei memang masih perlu untuk gambaran, tapi jangan takut," jelas dia.

Anggota Komisi III DPR ini mengkritik parpol yang enggan mengajukan pasangan sehingga munculnya fenomena calon tunggal di pilkada serentak 2015.

"Enggak etis juga parpol kalau momentum pilkada enggak ajukan calonnya," tandas Masinton. (Ado/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya